Tak Hanya Menanggalkan Gelar Kebangsawanannya Saja, Kini Pangeran Harry dan Meghan Markle Putuskan untuk Berhenti Gunakan Media Sosial, Punya Pengalaman Buruk?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Meghan Markle dan Pangeran Harry

Intisari-Online.com – Setelah memutuskan menanggalkan gelar kebangsawanan mereka, Pangeran Harry dan Meghan Markle pun tak lagi dapat menggunakan hak istimewa mereka sebagai anggota Kerajaan Inggris.

Bahkan mereka pun memutuskan untuk tidak merayakan Natal 2020 bersama keluarga kerajaan Inggris.

Mereka memilih merayakan natal di kediamannya di California, Amerika Serikat.

Kini, Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk tidak lagi bermain media sosial.

Baca Juga: Konsekuensi Setelah Menanggalkan Gelar Kebangsawanannya, 10 Hak Istimewa Kerajaan Inggris Ini Tak Lagi Bisa Digunakan oleh Pangeran Harry dan Meghan Markle

Pasangan ini vakum dari media sosial setelah melihat banyak ujaran kebencian.

Menurut Sunday Times, Duke dan Duchess of Sussex kecewa dengan ujaran kebencian yang mereka temukan di platform media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Tak main-main, mereka mengaku tak akan lagi menggunakan media sosial, baik untuk kepentingan pribadi maupun profesional.

Dalam beberapa kesempatan, Pangeran Harry dan Meghan Markle memang sering berbicara tentang dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental.

Baca Juga: Pangeran Harry Dikira Penjual Pohon Natal oleh Seorang Anak Kecil di Sebuah Toko Ketika Dia dan Meghan Belanja untuk Dekorasi Natal Rumah Mereka, Apa Reaksinya?

Contohnya dalam editorial majalah Fast Company bulan Juni 2020 lalu.

Pangeran Harry mengecam penggunaan media sosial yang mendatangkan banyak masalah.

Menurut dia, media sosial dapat memicu dan menciptakan kebencian, krisis kesehatan, dan krisis kebenaran.

Bersama sang istri, Harry telah berbicara dengan banyak ahli untuk menjadikan media sosial menjadi platform yang lebih sehat.

"Dari percakapan dengan para ahli, kami yakin harus merombak sistem komunitas online kami dengan cara yang lebih ditentukan oleh kasih daripada kebencian," kata Harry seperti dikutip Independent.

Lebih jauh, Harry mengaku ingin media sosial dipenuhi kebenaran bukan informasi yang salah, ada kesetaraan dan inklusivitas, bukan ketidakadilan dan rasa takut.

" Media sosial juga harus menjadi tempat orang bebas berbicara, tapi bukan menjadikannya sebagai senjata menyerang orang lain,” tambah adik Pangeran William itu.

Pangeran Harry dan Meghan Markle sebenarnya memiliki banyak pengikut di media sosial.

Di Instagram contohnya, mereka memiliki lebih dari 10 juta pengikut.

Baca Juga: Telan Pil Pahit Gelar Militernya Dicopot, Siapa Sangka Pangeran Harry Ternyata Seorang Pasukan Antiteror hingga Pernah Ikut Misi Buru Pasukan Taliban

Jumlah itu jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan akun resmi Kerajaan Inggris.

Tak lama setelah mengundurkan diri dari anggota senior kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Markle sempat memanfaatkan media sosial untuk kepentingan organisasi nirlaba mereka, Archewell.

Namun dengan keputusan terbaru ini, maka pasangan tersebut tidak akan lagi menggunakan platform serupa.

Di sisi lain, Meghan memang terhitung memiliki pengalaman buruk dengan media sosial.

Meghan pernah merasa menjadi orang yang paling diejek di dunia lewat media sosial setelah bertunangan dengan Pangeran Harry.

Sebelum ini, pada 2016 lalu, suaminya juga pernah mengecam media sosial karena adanya ujaran kebencian, rasisme, dan seksisme.

Apakah Anda juga punya keputusan serupa dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle? (Maria Adeline Tiara Putri)

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ini Telepon Terakhir Putri Diana yang Bikin Penyesalan Terbesar William dan Harry, Apa yang Mereka Bicarakan?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait