Find Us On Social Media :

Takut Perang Pecah dan Donald Trump Sebentar Lagi Lengser, Taiwan yang Selama Ini Dibantu Amerika Tiba-tiba Ingin Berunding dengan China, 'Jika Bisa Kami Ingin Berdamai'

By Mentari DP, Sabtu, 2 Januari 2021 | 13:30 WIB

Kinflik antara China dan Taiwan.

"Selama otoritas Beijing bertekad untuk meredakan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sejalan dengan prinsip timbal balik dan martabat, kami bersedia untuk bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna."

China memutus saluran komunikasinya dengan Taiwan pada tahun 2016 saat Tsai terpilih.

China menolak untuk menerima undangannya untuk memulihkan pembicaraan formal, mengklaim Tsai-lah yang harus terlebih dahulu mengakui Taiwan adalah bagian dari China.

Pidato Tsai datang ketika China mengeluarkan peringatan kepada AS setelah dua kapal perang Amerika transit di Selat Taiwan di tengah ketegangan yang meningkat.

Tentara China kemudian berada dalam siaga tinggi dan "siap untuk melawan ancaman atau provokasi apa pun," menurut Kementerian Luar Negeri Beijing.

Di pihaknya, Angkatan Laut AS menjelaskan bahwa pihaknya melakukan "transit rutin Selat Taiwan" pada hari Kamis untuk memastikan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka".

Terlepas dari bantahan AS, China menuduh Washington tetap unjuk kekuatan.

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan langkah itu mengirimkan sinyal yang salah ke pasukan kemerdekaan Taiwan.

Berbicara pada konferensi pers harian, Wang berkata: “Kami dengan tegas menentang ini."

"Tentara Pembebasan Rakyat China setiap saat menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dan siap untuk melawan segala ancaman atau provokasi dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah."

Baca Juga: Gambar Peta Dunia Tahun 1491 yang Dilewati Christopher Columbus