Kemudian dua tahun melatih Korps Marinir, Korps Brigade Mobil (Brimob), Paskhas AU, dan Batalyon 321, 315, 328, dan 330 Kostrad.
Prabowo menganggap pencak silat merupakan kombinasi antara sipil dan kehidupan militer.
Ide kolaborasi grup silat dan militer kemudian diterapkan saat operasi pembebasan sandera Mapendum, Papua.
Tiga pendekar asal Banten itu ikut pada operasi.
Douglas Wilson menulis, "Prabowo beranggapan memperkuat antara grup Pencak Silat dan militer sangat penting untuk mempertahankan negara."