Padahal Sekolah Tatap Muka Akan Dibuka Tahun 2021, Tapi 3 Guru Meninggal dan 2 Lainnya Positif Covid-19, Buat 50 Guru Lainnya Langsung di Tes

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Indonesia masih melaporkan lonjakan kasus virus corona (Covid-19).

Di mana dalam beberapa hari terakhir, terdapat 5.000 kasus per hari.

Walau begitu, sekolah dikabarkan akan kembali dibuka pada awal tahun 2021.

NamunMenteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, keputusan pembelajaran semester genap pada tahun akademik 2020/2021 ada di tangan pemerintah daerah (Pemda), komite sekolah, dan para orangtua.

Baca Juga: Gunakan Pesawat Garuda untuk Sembunyikan Presiden Kamboja hingga Seludupkan Senjata ke Afganistan,Inilah Misi Rahasia Super Nekat yang Pernah Dilakukan Soeharto Ketika Jadi Presiden Indonesia

Keputusan apakah pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau belajar dari rumah, bukan lagi ditentukan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, pembukaan kembali sekolah berdasarkan kondisi setiap daerah. Misalnya masuk zona merah, kuning, atau hijau.

Hanya saja, belum juga sekolah dibuka, ada laporan guru meninggal dunia karena Covid-19.

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berselimut duka.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus dan Memuntahkan Lava Panas: Intip Apa yang Terjadi pada Pria Ini Ketika Lava Panas Gunung Api Mengenai Tubuhnya, Kakinya Sampai Hancur!

Sebanyak tiga guru yang bekerja di sana meninggal dunia secara beruntun, dua orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyanah membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, ketiga guru perempuan berusia di atas 50 tahun tersebut sebelumnya sakit dengan gejala awal batuk, flu dan demam.

Ketiganya kemudian dirawat intensif di tiga rumah sakit yang berbeda dengan riwayat penyakit penyerta hipertensi dan jantung.

Ketiganya pun sempat menjalani tes swab hingga akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua orang meninggal dunia pada awal pekan lalu dan akhir pekan lalu.

Menyusul kemudian seorang lagi meninggal dunia pada awal pekan ini.

"Dua orang guru hasil swab-nya positif Covid-19 dan seorang guru hasil swab-nya belum keluar," terang Emy saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020).

Dijelaskan Emy, tim medis Puskesmas Jekulo masih berupaya menelusuri kontak termasuk menggelar swab massal di SMPN 3 Jekulo.

"Masih tracing, sasaran kami 50 guru dan karyawan akan di-swab," kata Emy.

Baca Juga: Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengatakan, ketiga guru SMPN 3 Jekulo berusia lanjut tersebut sudah dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.

Terkait hal tersebut, Harjuna sudah menginstruksikan kepada pihak SMPN 3 Jekulo untuk mencatat riwayat ketiga guru tersebut untuk mempermudah penelusuran kontak.

"Saya sudah komunikasi dengan kepsek SMPN 3 Jekulo untuk membuat rekam jejak dan kronologinya," ungkapnya.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kudus, hingga Selasa (1/12/2020) siang, total ada 2.576 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus.

Dengan rincian, 2.059 orang sembuh, 282 orang meninggal dunia, 105 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 130 orang isolasi mandiri di rumah.

(Puthut Dwi Putranto Nugroho)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "3 Guru SMP di Kudus Meninggal Dunia Beruntun, 2 Positif Covid-19")

Baca Juga: Indonesia Saja Sengaja Tak Mau Terlibat Konflik dengan China, Mendadak Malaysia Malah Berani Tantang Negeri Panda, Padahal Sudah Jelas Akan Kalah Jika Berperang

Artikel Terkait