Majid Takht, pada Jumat (27/11), mengirim surat kasar kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Isinya merujuk pada kasus bahwa ahli nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh oleh teroris.
"Kami memperingatkan sebelumnya setiap pengambilan risiko oleh AS dan Israel ke negara kami, terutama selama sisa waktu pemerintahan AS saat ini," tegas Duta Besar Ravanchi.
"Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat dan kepentingannya," katanya.
"Iran dengan keras mengutuk pembunuhan martir Fakhrizadeh, dan berharap Sekretaris Jenderal juga mengutuk keras serangan teroris yang tidak manusiawi ini," imbuhnya.
Menyebut pembunuhan itu sebagai "upaya putus asa untuk mendatangkan malapetaka di negara kami".