Hal ini membuat Amerika seolah hilang kesbaran dengan aksi kapal-kapal nelayan China tersebut.
Menurut 24h.com.vn, pada Jumat (20/11/20), Penasihat Keamanan Nasional Amerika, mengumumkan bahwa penjaga pantai AS akan gunakan cara kasar.
Mengerahkan generasi terbaru kapal tanggap cepat ke Indo-Pasifik untuk memantau dan menentang operasi penangkpan ikan, oleh armada kapal ikan China.
Dilaporkan South China Morning Post, beberapa analis mengatakan, langkah Washington baru-baru ini untuk membatasi penangkapan ikan ilegal, tidak terkendali dan tidak diumumkan (IUU).
Amerika akan memberikan kehadiran maritim yang lebih kuat di Asia.
Namun, kekhawatiran muncul dari negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang tidak ingin melakukan militerisasi penegakan hukum karena dapat memicu konflik yang lebih besar di perairan sengketa.
Gilang Kembara, seorang peneliti di Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Indonesia, mengatakan Jakarta tidak akan menyambut pendekatan militerisasi AS untuk mengekang penangkapan ikan ilegal IUU.