Find Us On Social Media :

Bukan Hal Mustahil Negera Sekelas Indonesia Bisa Kalahkan Amerika, Jusuf Kalla Ternyata Pernah Beberkan Rahasia Ini Supaya TNI Bisa Kalahkan AS, Ini Kuncinya

By Mentari DP, Senin, 16 November 2020 | 08:30 WIB

TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Intisari-Online.com - Bicara soal negara militer, tentu Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu yang terkuat.

Walau begitu, ternyata militer Indonesia bisa saja mengalahkan negara Adidaya tersebut.

Kepada pasukan elite TNI atau Tentara Nasional Indonesia, Jusuf Kalla membeberkan rahasianya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Marsekal TNI  Hadi Tjahjanto perlu tahu.

Baca Juga: Ada Tambahan 10.000 Kasus Baru Virus Corona Hanya Dalam 2 Hari, Ahli: Itu Belum Kondisi Terburuk Indonesia

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 (periode tahun 2004-2009 dan 2014-2019), Muhammad Jusuf Kalla atau JK memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) XLVII Sekolah Staf dan Komando atau Sesko TNI, di Markas esko TNI, Bandung, Jawa Barat pada Senin (31//8/2020)

Dalam kesempatan tersebut, kepada para Pasis esko TNI, JK berbagi resep kepemimpinan.

Acara pembekalan ini bertepatan dengan ulang tahun ke-53 pernikahan Jusuf Kalla dengan Mufidah Kalla.

Menurut JK, meskipun secara metode kepemimpinan sangat berbeda antara pemimpin sipil dengan militer, namun pada prinsipnya sama saja yaitu memberi inspirasi, motivasi dan melakukan eksekusi.

Baca Juga: Tak Hanya Wakil Presidennya yang Perempuan, Joe Biden Juga Diprediksi Angkat Seorang Perempuan Sebagai Menteri Pertahanannya, 'Dia Veteran Pentagon'

“Memang ada perbedaan antara metode kepimimpinan milter dan sipil."

"Tapi secara prinsip sama saja yaitu pemimpin harus bisa memberikan inspirasi kepada anak buahnya, dalam hal ini bagaimana menyelesaikan misi."

"Kemudian memberi motivasi."

"Kalau kita lihat kekalahan Amerika di beberapa tempat seperti Amerika, Irak, dan Afghanistan itu karena pasukannya tidak motivasi dalam bertempur."

"Dan terakhir pemimpin harus melakukan eksekusi atau pengambilan keputusan, itu yang terpenting," kata Jusuf Kalla.

Demikian siaran pers diterima Tribun-Timur.com.

Lebih lanjut, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI ini mengungkapkan, tugas terpenting dari seorang pemimpin adalah bagaimana mengambil sebuah keputusan.

Menurut dia, seorang pemimpin apalagi pemimpin militer tidak boleh selalu ragu dalam mengambil keputusan.

Karena kemampuan seorang pemimpin dapat dinilai dari bagaimana ia mengambil sebuah keputusan yang tepat, cepat, dan tidak ragu-ragu.

Untuk itu, JK menegaskan agar tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan maka seorang pemimpin harus selalu bisa menguasai persoalan dengan baik.

Baca Juga: Dulu Bermusuhan, Kini Militer AS Beli Senjata Paling Canggih dari Israel, Teknologi Mematikan Ini yang Mereka Incar, 'Sistem Tempur AS Makin Berbahaya'

"Seorang pemimpin, apalagi ia seorang pemimpin militer, harus berani mengambil sebuah keputusan tidak boleh selalu ragu."

"Karena kemampuan kepemimpinan dapat dinilai dari bagaimana ia memberikan keputusannya, harus berani tidak boleh ragu dan tepat."

"Untuk itu pemimpin dituntut untuk menguasai persoalan," kata Jusuf Kalla.

Dalam ceramahnya yang berdurasi 1 jam 30 menit tersebut, Jusuf Kalla banyak memberikan Lesson Learn atau memberi pelajaran dari pengalamannya baik selama di bidang bisnis, pemerintahan dan sosial.

Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini mengatakan, ada 3 perbedaan mencolok dari model kepemimpinan dari 3 bidang yang berbeda tersebut.

Di bidang bisnis yang paling diutamakan adalah hasilnya sementara prosesnya bisa menyesuaikan.

Sementara di pemerintahan yang terpenting prosedurnya harus benar, bukan hasilnya.

Sementara di bidang sosial yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan nyawa manusia.

(rilis)

(Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Jusuf Kalla Beberkan ke Elite TNI Rahasia Agar Bisa Kalahkan Amerika, Jokowi dan Hadi Sebaiknya Tahu)

Baca Juga: Kekuatan Militer Indonesia Sudah Tak Tertandingi di ASEAN, Nyatanya Menham Prabowo Belum Puas, Incar Deretan Kapal Selam Berteknologi Tingkat Tinggi Seperti Ini