Penulis
Intisari-Online.com - Bicara soal negara militer, tentu Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu yang terkuat.
Walau begitu, ternyata militer Indonesia bisa saja mengalahkan negara Adidaya tersebut.
Kepada pasukan elite TNI atau Tentara Nasional Indonesia, Jusuf Kalla membeberkan rahasianya.
PresidenJokoWidodo (Jokowi) danPanglima TNI Marsekal TNIHadi Tjahjanto perlu tahu.
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 (periode tahun 2004-2009 dan 2014-2019), Muhammad Jusuf Kallaatau JK memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) XLVII Sekolah Staf dan Komando atauSesko TNI, di Markas esko TNI, Bandung, Jawa Barat pada Senin (31//8/2020)
Dalam kesempatan tersebut, kepada para Pasis esko TNI, JK berbagi resep kepemimpinan.
Acara pembekalan ini bertepatan dengan ulang tahun ke-53 pernikahan Jusuf Kalla dengan Mufidah Kalla.
Menurut JK, meskipun secara metode kepemimpinan sangat berbeda antara pemimpin sipil dengan militer, namun pada prinsipnya sama saja yaitu memberi inspirasi, motivasi dan melakukan eksekusi.
“Memang ada perbedaan antara metode kepimimpinan milter dan sipil."
"Tapi secara prinsip sama saja yaitu pemimpin harus bisa memberikan inspirasi kepada anak buahnya, dalam hal ini bagaimana menyelesaikan misi."
"Kemudian memberi motivasi."
"Kalau kita lihat kekalahan Amerika di beberapa tempat seperti Amerika,Irak, dan Afghanistan itu karena pasukannya tidak motivasi dalam bertempur."
"Dan terakhir pemimpin harus melakukan eksekusi atau pengambilan keputusan, itu yang terpenting," kata Jusuf Kalla.
Demikian siaran pers diterimaTribun-Timur.com.
Lebih lanjut, mantanMenteri Perindustrian dan Perdagangan RI ini mengungkapkan, tugas terpenting dari seorang pemimpin adalah bagaimana mengambil sebuah keputusan.
Menurut dia, seorang pemimpin apalagi pemimpin militer tidak boleh selalu ragu dalam mengambil keputusan.
Karena kemampuan seorang pemimpin dapat dinilai dari bagaimana ia mengambil sebuah keputusan yang tepat, cepat, dan tidak ragu-ragu.
Untuk itu, JK menegaskan agar tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan maka seorang pemimpin harus selalu bisa menguasai persoalan dengan baik.
"Seorang pemimpin, apalagi ia seorang pemimpin militer, harus berani mengambil sebuah keputusan tidak boleh selalu ragu."
"Karena kemampuan kepemimpinan dapat dinilai dari bagaimana ia memberikan keputusannya, harus berani tidak boleh ragu dan tepat."
"Untuk itu pemimpin dituntut untuk menguasai persoalan," kata Jusuf Kalla.
Dalam ceramahnya yang berdurasi 1 jam 30 menit tersebut, Jusuf Kallabanyak memberikan Lesson Learn atau memberi pelajaran dari pengalamannya baik selama di bidang bisnis, pemerintahan dan sosial.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini mengatakan, ada 3 perbedaan mencolok dari model kepemimpinan dari 3 bidang yang berbeda tersebut.
Di bidang bisnis yang paling diutamakan adalah hasilnya sementara prosesnya bisa menyesuaikan.
Sementara di pemerintahan yang terpenting prosedurnya harus benar, bukan hasilnya.
Sementara di bidang sosial yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan nyawa manusia.
(rilis)
(Artikel ini telah tayang ditribun-timur.comdengan judul "Jusuf Kalla Beberkan ke Elite TNI Rahasia Agar Bisa Kalahkan Amerika, Jokowi dan Hadi Sebaiknya Tahu)