Penulis
Intisari-Online.com -Beberapa lusin tentara Israel melakukan latihan militer dengan menggunakan tembakan senjata yang berat.
Di tengah ledakan yang memekakkan telinga dan dengan bantuan tabir asap yang dihasilkan granat, tentara lain mengevakuasi korban palsu dari medan perang.
Sekilas, mereka bisa jadi pria Israel berusia 18 hingga 21 tahun yang ikut serta dalam latihan medan perang.
Namun, saat diamati lebih dekat, terungkap bahwa sebagian besar prajurit yang ikut serta dalam latihan khusustersebut adalah wanita.
Batalion Caracal, batalion tempur campuran pertama di tentara Israel, dimulai sebagai proyek percontohan.
Karena satu batalion tidak cukup menampung semakin banyak wanita muda Israel yang terlibat dalam militer, dibentuklah dua batalion infan.
Di batalion baru ini, seperti di Caracal, para wanita menjalani pelatihan yang sama persis dengan pria.
Pada akhirnya, tugas mereka adalah berpatroli di perbatasan Israel.
Melansir Haaretz, dari perkiraan 500 tentara di Caracal saat ini, 70 persen adalah wanita.
Setelah menyelesaikan pelatihan, ditempatkan di sepanjang perbatasan barat daya Israel dengan Mesir.
Batalion campuran terbaru akan melatih tentara untuk berpatroli di perbatasan timur Israel dengan Yordania.
Caracal sendiri adalah nama Ibrani untuk kucing gurun tanpa perbedaan fisik yang mencolok antara jantan dan betina.
Menurut Kantor Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, batalion tersebut cenderung menarik sejumlah besar imigran baru dan "prajurit tunggal" yang tidak memiliki keluarga di Israel.
Saat mereka menyerbu perbukitan, pasukan membawa serta peralatan dan perlengkapan.
Mereka semua membawa senapan serbu Tavor, dan rompi mereka diisi dengan peluru cadangan, peralatan P3K, dan botol air.
Sedang kepala mereka ditutupi dengan helm kamuflase besar, dan lutut mereka dengan bantalan pelindung.
Banyak yang memakai rompi antipeluru tebal di bawah seragam mereka.
Beberapa bahkan memiliki tandu yang dipasang di punggung mereka.
Wanita di Batalion Caracal menjalani empat bulan pelatihan dasar, diikuti oleh tiga bulan pelatihan lanjutan.
Wanita yang bertugas dalam posisi noncombat biasanya hanya melakukan pelatihan dasar selama tiga minggu.
Setelah tujuh bulan, mereka ditempatkan di perbatasan Mesir.
Biasanya, ancaman terbesar yang mereka hadapi berasal dari penyelundup narkoba.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, batalion tersebut telah dua kali terlibat dalam pertempuran.
Banyak stigma yang beredar luas tentang wanita yang bergabung dengan Batalion Caracal bahwa mereka wanita bertubuh besar, tidak sensitif, tidak feminin.
Padahal hal itu tidak benar. Pada kenyataannya para tentara itu tetaplah wanita pada umumnya, yang sangat berbeda dari pria.
Seperti mereka tetap suka berdandan saat meninggalkan pangkalan.