Find Us On Social Media :

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin untuk Tunjukkan Jalan: 'Katakan Saja Tidak' kepada AS dan Cina, Seperti Dulu-dulu yang Pernah Dilakukan

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 31 Oktober 2020 | 09:22 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Malaysia telah menawarkan akses untuk mengisi bahan bakar pesawat mata-mata AS di Labuan.

Terlepas dari penolakan, negara-negara ini jelas-jelas sejalan di mata China dan dengan demikian merupakan target potensial dalam konflik militer AS-China.

Taiwan secara teratur mengumpulkan intelijen udara di Laut Cina Timur dan Selatan.

AS juga mempertimbangkan untuk memasok Vietnam dengan pesawat ISR yang kemungkinan akan digunakan Hanoi untuk memantau aktivitas China dan membagikan hasilnya.

Baca Juga: Sempat Ditolak Keras Oleh Israel, 50 Jet F-35 Sudah Resmi Dijual AS ke Uni Emirat Arab, Mengapa Israel Jadi Perbolehkannya?

Menurut South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI) Universitas Peking, pesawat intelijen elektronik Angkatan Udara AS telah menggunakan kode identifikasi yang ditetapkan untuk pesawat sipil Malaysia dan Filipina.

Jika benar, ini adalah praktik yang tidak aman dan melanggar norma internasional.

Hal ini juga membuat Filipina dan Malaysia berada dalam kebingungan.

Penasihat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon Jr khawatir insiden itu bisa "memberatkan" Manila dan meminta penjelasan dari Kedutaan Besar AS.

Baca Juga: Rumahnya Diserang Peluru Meriam Propaganda China Sejak 1949, Pria Ini Justru Buat Ratusan Ribu Pisau Dapur Dari Selongsong Pelurunya