Find Us On Social Media :

Punya Label Mentereng Sebagai Menhan, Prabowo Dipastikan akan 'Dibaik-baiki' Australia Meski Punya Jejak Hitam, Apalagi China Makin Tak Terbendung

By Tatik Ariyani, Selasa, 27 Oktober 2020 | 17:14 WIB

Prabowo Subianto

Intisari-Online.com - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berkunjung ke Washington DC, Amerika Serikat ( AS), pada Jumat (16/10/2020), guna memenuhi undangan mitranya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

Namun, kunjungan itu hampir tidak menjadi berita di Australia, dan sangat sedikit orang yang tahu, atau peduli, tentang menteri pertahanan Indonesia. Tapi mereka harus tahu.

Prabowo bertemu dengan Mark Esper untuk membahas masalah keamanan dan pertahanan regional, tetapi perjalanan tersebut menyoroti tantangan diplomatik bagi Australia mengingat sejarah mantan letnan jenderal tersebut, dan rencana masa depannya sendiri dalam sistem politik Indonesia.

Begitulah menurut Ross B. Taylor AM, presiden Indonesia Institute Inc. yang berkedudukan di Perth, dalam artikel berjudul 'Prabowo Set to Complicate the Australia-Indonesia Relationship' yang tayang di The Diplomat, Senin (26/10/2020).

Baca Juga: Australia yang Sesumbar Ngaku Pahlawan Bagi Timor Leste, Ternyata Negara Miskin Ini yang Justru Punya Peran Penting dalam Kemerdekaan Bumi Lorosae

Pada tahun 1998, Prabowo diberhentikan secara tidak hormat dari militer Indonesia menyusul tuduhan kekejaman di Timor Timur, serta dugaan penculikan dan penyiksaan aktivis pro-demokrasi menjelang penggulingan Presiden Soeharto.

Dugaan pelanggaran ini tidak pernah terbukti di pengadilan Indonesia tetapi, berdasarkan bukti yang kuat, mengakibatkan pemerintah AS melarang Prabowo bepergian ke Amerika.

Pemerintah Australia menerapkan larangan serupa sampai tahun 2014.

Untuk mengantisipasi bahwa mantan orang kuat Soeharto itu akan memenangkan pemilihan presiden, para pejabat diam-diam mencabut pembatasan perjalanan Prabowo.

Baca Juga: Beda Cara Dengan Amerika yang Asal Pakai Otot untuk Provokasi China, Begini Cara Licik Australia yang Sama-sama Ingin Pojokkan China