Find Us On Social Media :

China Sedang Bersiap Meluncurkan Kapal Induk Ketiganya, Tapi Simak Alasan-alasan Ini yang Jadikan Kapal Itu 'Tidak Level' dengan Kapal Induk AS

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 9 Oktober 2020 | 14:01 WIB

Xi Jinping

China membeli lambung yang tidak lengkap dari Ukraina pada tahun 1998 dan kemudian melakukan reparasi selama hampir satu dekade dalam upaya untuk mengubah kapal tersebut menjadi kapal induk yang sebenarnya, menghapus beberapa sistem yang dirancang Soviet seperti persenjataan misilnya.

Shandong juga diupgrade.

Tapi satu peninggalan asal Soviet masih menghambat keefektifannya: jalur lompat ski.

Ski jump adalah bagian dari sistem Short Take-Off But Arrested Recovery, yang meluncurkan pesawat dengan memaksanya ke atas saat ia menurunkan kecepatan dek, memungkinkannya lepas landas dengan kecepatan kurang dari biasanya.

Baca Juga: Setelah Dibebaskan Dari Diboikot Amerika Selama 20 Tahun, Menhan Indonesia Prabowo Mendadak Didekati Amerika, Siapa Sangka Inilah Tujuan Asli AS Dekati Prabowo

Kapal induk STOBAR datang dengan trade-off yang signifikan di mana pesawat harus ringan untuk lepas landas.

Ini berarti jet China hanya dapat membawa sedikit rudal dan memiliki kapasitas bahan bakar yang terbatas.

Sebaliknya, kapal induk AS menggunakan ketapel bertenaga uap (dan, akhirnya, bertenaga elektromagnetik) untuk meluncurkan pesawat, memungkinkan mereka lepas landas dengan muatan yang lebih berat.

Kapal induk AS dapat meluncurkan pesawat tempur, pembom tempur, pesawat pengintai dan kendali udara, dan bahkan angkutan kecil, sementara kapal induk China hanya dapat meluncurkan jet tempur dengan kemampuan serangan terbatas.

Baca Juga: Kisah Alina Kabaeva, Atlet Nasional Rusia yang Terlibat Asmara Membahayakan Dengan Presiden Rusia: Hilang Sejak Tahun 2018, Kabarnya Punya Anak Kembar, Putra Presiden?