Penulis
Intisari-online.com - Seperti yang kita ketahui sejak Timor Leste merdeka dari Indonesia banyak isu soal situasi di negara tersebut.
Salah satunya soal isu ekonomi yang terus terpuruk setelah merdeka dari Indonesia.
Dipandang memiliki sumber daya minyak melimpah, namun Timor Leste dianggap tidak mampu mengelolanya dengan baik.
Sehingga berdampak pada laju pertubuhan ekonomi yang mandek, dan 18 tahun setelah merdeka dari Indonesia ekonominya dianggap jalan ditempat.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi Korut Benar-benar Kronis, Kim Jong Un Perintahkan Pertempuran untuk Mendongkraknya
Meski demikian, tampaknya pandangan itu dibantah oleh sosok asal Timor Leste ini.
Berbicara pada Pos Kupang, Konsul dari Republica Democratica de Timor Leste (RDTL), Jesus Dos Reis Matos C, membantah informasi itu.
Dia tidak terima dengan pernyataan soal Timor Leste adalah negara termiskin di dunia.
Konsul yang akrab disapa Zito itu, saat ditemui Pos Kupang Kamis (10/9/20), mengungkapkan situasi sebenarnya di Timor Leste.
Menurutnya informasi itu disampaikan oleh pihak tertentu di Timor Leste yang memanfaatkan gejolak politik negara saat ini.
Ia mengakui bahwa suasana politik di Timor Leste saat ini memang sedang tidak kondusif.
Menurut Zito, meski situasinya tidak kondusif, pemerintah tetap bekerja untuk melayani rakyatnya.
Dia menambahkan gejolak politik yang terjadi di Timor Leste saat ini disebabkan oleh dampak Covid-19.
Kondisi ini dianggap sama dengan yang dialami oleh semua negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Namun, situasi di Timor Leste yang disebabkan oleh Covid-19, kini sudah berangsur pulih.
Pasar-pasar dan pusat perbelanjaan sudah mulai buka kembali, keculai penerbangan.
Perekonomian di Timor Leste juga mulai menggeliat kembali, meski dengan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Emergency State hanya terjadi di perbatasan negara tertutama bagi pedagang dari Indonesia melalui NTT, namun sudah disepakati tiap hari Rabu pintu akan dibuka.
"Sebelumnya para pedagang ini hanya dikasih interval waktu dua jam saja,di pintu perbatasan untuk memaskukan material dagangannya," kata Zito.
Selain itu, Zito juga membantah kabar soal penduduk Timor Leste yang mengaku ingin kembali bergabung dengan Indonesia.
Dia mengatakan, bahwa Timor Lesta adalah negara yang merdeka, karena itu tidak mungkin akan kembali bergabung dengan Indonesia.
Zito menegaskan saat ini negaranya sedang giat melakukan pembangunan infrastruktur, untuk menunjang segmen kehidupan.
Terasuk pembangunan jalan dan listrik, bahkan pemerintah juga mengucurkan dana pada rakyat untuk menunjang daya beli masyarakat.
Terlepas dari fakta itu, saat ini Timor Lesta berada di urutan ke 152 dari 162 negara termiskin di dunia menurut PBB.
Selain itu, sebuah penelitian La'o Hamutuk di Timor Leste menyebutkan sumber keuangan utama negara itu dari ladang minyak Bayu-Undan mulai kering hingga tahun 2022.
Jika tidak menemukan penggantinya, Timor Leste terancam mengalami kebangkrutan tahun 2027.