Find Us On Social Media :

Jadi Pion Andalan di Suriah dan Libya, Tentara Bayaran Ini Kembali Jadi Tumpuan Turki untuk Sokong Militer Azerbaijan, Jumlahnya Dijamin Bikin Gentar Armenia

By Tatik Ariyani, Minggu, 4 Oktober 2020 | 17:53 WIB

Pertempuran Armenia dan Azerbaijan pada 2016.

Pashinyan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon, menyatakan "keprihatinan serius" atas laporan "keterlibatan dalam aksi militer gerilyawan kelompok bersenjata ilegal dari Timur Tengah," ujar Kremlin.

Presiden Perancis Emmanuel Macron juga nimbrung, menuntut Turki menjelaskan apa yang dikatakannya sebagai kedatangan pasukan milisi di Azerbaijan.

"Garis merah telah dilintasi, yang tidak dapat diterima," ucap Macron.

Belum ada komentar resmi dari Turki yang mendukung Baku dalam konflik tersebut, tetapi Azerbaijan membantah laporan itu.

"Ada lagi potongan informasi yang salah terhadap Azerbaijan," ucap Hikmat Hajiyev asisten presiden urusan luar negeri Azerbaijan, dalam konferensi pers.

"Kami sepenuhnya menolaknya, Azerbaijan tidak butuh pasukan asing karena kami punya angkatan bersenjata profesional dan kami juga punya pasukan cadangan yang cukup."

Akan tetapi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, sekitar 1.200 prajurit Suriah pro-Turki dikirim ke Azerbaijan sejak pekan lalu, dan setidaknya 64 dari mereka tewas dalam pertempuran.

Kerabat ketiga tentara itu mengonfirmasi ke AFP anggota keluarga mereka tewas, sementara netizen membagikan foto 4 prajurit yang tewas dalam bentrokan.

Baca Juga: Betapa Piciknya Trump, Dia yang Jadikan Vietnam 'Pemenang' dalam Perang Dagang, Dia Juga yang Ngebet Jatuhkan Sanksi