Setelah didapatkan informasi, pelampung akan menyampaikan informasi tersebut melalui radio UHF/VHF ke operator di atas pesawat.
Alat ini awalnya telah dikembangkan oleh Inggris dalam Perang Dunia I, tujuannya untuk mendeteksi kapal selam dan memata-matai musuh.
Sampai tahun lalu, satu-satunya pemasok sonoboya kelas atas yang sudah terjamin yaitu ERAPSCO sudah menghadapi permintaan yang tidak pasti.
Pada saat yang sama, persediaan sonoboya milik Angkatan Laut AS lebih cepat habis dengan tempo operasional lebih lama daripada masa lalu.
Bahkan, peningkatan total kebutuhan sonoboya meningkat tajam dalam alokasi kongres.
Pengeluaran dianggarkan dua kali lipat antara 2017 dan 2020 untuk mengisi kembali persediaan yang habis.
Pengeluaran itu belum termasuk antisipasi permintaan lebih lanjut.
ERAPSCO masih menjadi satu-satunya penyokong senjata itu untuk AS, dan kemungkinan besar Angkatan Laut AS akan tetap bergantung kepada perusahaan tersebut sampai 2024.