Kencangkan Sabuk, 2 Juta Orang Bisa Tewas Karena Covid-19, WHO: Ada Vaksin Virus Corona Mungkin Tidak Terlalu Membantu, Tapi Ini yang Paling Penting

Mentari DP

Penulis

Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Sabtu (26/9/2020), kasus kematian akibat Covid-19 hampir 1 juta, tepatnya 991.739 kasus.

Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Sabtu (26/9/2020), kasus virus corona (Covid-19) di duniasudah menginfeksi 213 negara.

Di mana kasus positif Covid-19menembus angka 32 juta.

Sementara kasus kematian akibat Covid-19 hampir 1 juta, tepatnya 991.739 kasus.

Dan sepertinya jumlah kasus kematian akibat Covid-19 akan terus bertambah.

Baca Juga: Masuk Wilayah Iran yang Paling Berbahaya, Puluhan Kapal Perang AS Dicegat, Sebut AS Sebagai 'Teroris' yang SelaluMemulai Perang, 'Jika Musuh Ingin Berperang, Kami Akan Lawan'

Dilansir dari scmp.com pada Sabtu (26/9/2020), bahkan jumlah kasus kematian global akibat Covid-19 dapat berlipat ganda menjadi 2 juta.

Ini bisa terjadi sebelumvaksin berhasil digunakan secara luas dan bisa lebih tinggi lagi tanpa tindakan bersama untukmenghentikan pandemi.

Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kehadiran vaksin virus corona belum tentu membasmi pandemi ini," kataMike Ryan, kepala program darurat badan PBB.

Baca Juga: Ekonominya Bobrok Karena Virus Corona, Lalu Uang Mereka Tak Cukup Bantu Rakyatnya, Timor Leste Tega Kadali Petani dengan Beri Nasi Impor Rusak

"Kecuali seluruh negara saling bekerja sama."

"Dua juta kasus terlihat sangat banyak, namun di titik ini semua sangat mungkin terjadi."

Ryan menambahkan kita tidak bisa memaksa semua orang berada di rumah. Sebab, setiap orang punya kebutuhannya masing-masing.

Lalu anak-anak muda juga tidak boleh disalahkanatas peningkatan infeksi baru-baru ini meskipun ada kekhawatiran bahwa mereka mendorong penyebarannya.

Sebab, segala usia bisa menjadi penyebar infeksi. Tidak hanya anak muda saja.

Oleh karenanya, berhenti menyalahkan orang lain. Ada baiknya Anda menjaga diri dan keluarga.

Soal pandemi virus corona sendiri, WHO mengungkapkan pertemuan mereka dengan China.

Baca Juga: Ketegangan di Laut China Selatan Capai Titik Puncak, 3 Negara di Eropa IniPeringatkan China untuk Berhenti Melanggar Hukum Internasional, 'Tolong Jangan Tambah Kesibukan Kami'

Hal ini terkait vaksin virus corona yang disebut paling cepat bisa dibuat secara massal.

WHO ingin semua hal terkait vaksin bisa digunakan setiap orang diberbagai negara.

Oleh karenanya mereka akan membicarakan soal biaya dalam waktu seminggu ke depan.

"Kami sedang berdiskusi dengan China tentang peran yang mungkin mereka mainkan," kata Bruce Aylward, penasihat senior WHO.

Saat ini, ada 159 anggota WHO yang bekerja sama untuk menemukan vaksin virus corona.

Sementara 34 lainnya masih belum memutuskan.

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China

Artikel Terkait