Find Us On Social Media :

Masuk Wilayah Iran yang Paling Berbahaya, Puluhan Kapal Perang AS Dicegat, Sebut AS Sebagai 'Teroris' yang Selalu Memulai Perang, 'Jika Musuh Ingin Berperang, Kami Akan Lawan'

By Mentari DP, Sabtu, 26 September 2020 | 11:20 WIB

Ilustrasi bendera Iran.

Atas pantauan helikopter ke angkatan laut IRGC, ada dua kapal perusak 114 dan 104, kapal perang 58 dan 59, dua fregat patroli 9 dan 12 dan 1.333 kapal selam teroris AS yang diidentifikasi memasuki Selat Hormuz dan Teluk Persia.

Dalam konteks seperti itu, intersepsi mengacu pada pelacakan dan pengamatan kapal.

Tangsiri juga mengatakan ada kapal AS yang dilacak di Selat setiap harinya.

Tentu saja hasil itu membuat marah pihak Iran. Bahkan Tangsiri mengecam AS karena mengerahkan kapal di wilayah tersebut.

"Jelas, ini adalah rumah kami dan teroris AS berada di tempat yang salah."

"Kami tidak pernah c dan tidak akan pernah melakukannya."

"Tapi jika perang pecah, kami pasti tidak takut akan hal itu."

Tangsiri menambahkan: "Kami selalu menghindari perang."

"Tetapi jika musuh ingin mengancam dan mengganggu kepentingan nasional kami di bagian manapun di negara ini, kami akan tegas berdiri untuk setiap langkah seperti itu."

"Saya memberi tahu musuh untuk tidak mengulangi kesalahan."

Mendengar peringatan Iran, AS mengkonfirmasi pada hari Jumat bahwa kapal induk USS Nimitz telah berlayar melalui Selat Hormuz dalam perjalanan ke Teluk Persia.

Baca Juga: Militernya Sangat Kuat dan Punya Hak yang Diakui Dunia, Indonesia Diklaim Bisa Jadi Pemimpin Negara-negara Asia Tenggara untuk Lawan China