Permusuhan kedua kepala negara itu meningkat kira-kira sejak Macron pada November memperingatkan, kurangnya tanggapan NATO terhadap operasi Turki di Suriah utara menunjukkan aliansi itu sedang "mati otak".
Turki mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui PBB di Tripoli, dalam konflik melawan komandan militer Libya Khalifa Haftar.
Perancis sejak lama dicurigai mendukung Haftar, tetapi secara resmi membantahnya.
Perseteruan Erdogan-Macron meningkat setelah bulan lalu Perancis mengirim aset angkatan laut ke Mediterania timur, untuk membantu kapal perang Yunani membayangi kapal Turki di laut yang disengketakan.
Erdogan berkata Uni Eropa menerapkan "standar ganda kepada kami untuk waktu yang lama".
"Dengan dukungan bangsa kita, kita akan terus melakukan apa pun yang baik, benar, dan bermanfaat bagi negara kita," ucap Erdogan dikutip dari AFP.
(Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ribut Lagi, Erdogan Olok-olok Presiden Perancis Tidak Becus Urus Negara"