Find Us On Social Media :

Di Penjara Bukannya Tersiksa, Para Penjahat yang Dihukum di Pulau Terpencil Ini Justru Bahagia Karena Hal Berikut

By Tatik Ariyani, Senin, 7 September 2020 | 07:00 WIB

Penjara Bestroy di Norwegia, terletak di pulau Bestroy.

Intisari-Online.com - Penjara yang dibangun di pulau terpencil, terkadang menjadi neraka bagi para penjahat yang menjalani hukuman di sana.

Sebut saja pulau Nusakambangan jika di Indonesia.

Pulau ini adalah rumah bagi para tahanan kelas berat dan tak jarang sebagian di eksekusi mati di sana.

Kemudian ada juga penjara Alcatraz, yang merupakan penjara yang dibangun di Pulau Alcatraz, di San Francisco, California, AS.

Baca Juga: Padahal Sudah 60 Tahun Lebih Menunggu Jadi Pewaris Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles Malah Dikabarkan Akan Serahkan Takhta pada Pangeran William, Mengapa?

Penjara ini juga neraka bagi para penjahat kelas kakap yang dihukum di sana.

Namun, fakta berbeda justru ada di penjara Norwegia, (Bastroy), penjara yang juga dibangun di pulau terpencil di Norwegia ini.

Uniknya, siapa pun yang dihukum di penjara ini justru akan bahagia selama menjalani hukuman.

Kok gitu?

Hal itu tak lain karena penjara ini menawarkan fasilitas berbeda.

Jika biasanya penjara memiliki kesan, tempat tidur sempit, toilet yang kotor, dan lingkungan yang kumuh, namun penjara ini berbeda.

Baca Juga: Warga Israel Muak akan Penanganan Buruk Pandemi Covid-19, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Dituntut Mengundurkan Diri: 'Cukup Denganmu!'

Penjara ini justru memiliki furnitur yang mewah, kamar yang nyaman, dan lebih yang mengejutkannya lagi, tahanan di pulau ini menerima gaji selama hukuman penjara.

Penjara ini terletak di pulau kecil Bestroy di Norwegia, dibangun setelah pemerintah setempat membayar pulau itu pada tahun 1898 dan mengubahnya menjadi penjara.

Pulau Bestroy pada awalnya digunakan sebagai penjara bagi pelanggar khusus, saat kejadian sosial Norwegia tahun 1953.

Namun, setelah pengambilalihan, penjara ini diubah menjadi penjara ekologis pertama di dunia.

Ada sekitar 100 tahanan di penjara ini, dan para tahanan ini semua bersalah karena melakukan kejahatan.

Namun, mereka diperlakukan sangat terhormat dan memiliki kehidupan yang nyaman, dengan ruangan yang besar, kamar tidur pribadi lengkap dengan peralatan di dalamnya.

Baca Juga: Infrastrukturnya Buruk, Korea Utara Kewalahan Hadapi Serangan Badai, 12.000 Elite Partai Diutus Kim Jong-un untuk Bantu Pemulihan

Bahkan, para tahanan tidak perlu memakai pakaian tahanan, dan seolah-olah tinggal di rumah sendiri.

Selain itu, para tahanan juga bekerja dan memiliki hak memilih pekerjaannya sendiri, ada yang menjadi peternak, petani, koki, penjual toko kelontong, tukang, mekanik, hingga operator.

Mereka bekerja dan mendapatkan gaji, namun uang gaji mereka baru bisa diambil setelah mereka dibebaskan dari penjara.

Jadi, setelah keluar dari penjara mereka memiliki tabungannya sendiri. Hasilnya banyak tahanan yang memiliki antusiasme untuk bekerja.

Mereka mengambil inisiatif untuk melakukan semua pekerjaan.

Menurut keterangan, seorang tahanan yang dibebaskan dari penjara, bisa membawa uang sekitar 1,5 juta Krona Norwegia (Rp2,4 miliar) saat dibebaskan dari penjara.

Afif Khoirul M

Baca Juga: Infrastrukturnya Buruk, Korea Utara Kewalahan Hadapi Serangan Badai, 12.000 Elite Partai Diutus Kim Jong-un untuk Bantu Pemulihan