Penulis
Intisari-Online.com - Saat ini musuh-musuh China ada di mana.
Ada Amerika Serikat (AS), India, Vietnam, Indonesia, hingga Australia.
Dan sepertinya negara yang berkonflik dengan China bertambah satu.
Negara mana itu?
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (1/9/2020), negara yang membuat China marah adalah Republik Ceko.
Ini dikaranakanKetua Senat Ceko Milos Vystrcil melawat ke Taiwan pada Sabtu (29/8/2020).
Walau kunjungan pejabat tinggiitu masuk dalam tugas, tapi dilansir dari Reuters,itu tetapmembuat China berang.
Pasalnya, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari provinsinya.
Hal itu membuat China menganggap Taiwan tidak memenuhi syarat untuk berhubungan dengan negara lain.
Vystrcil mengatakan kunjungannya akan mempromosikan hubungan bisnis antara Taiwan dengan Ceko.
Dia menambahkan Ceko tidak akan tunduk pada keberatan Beijing.
Vystrcil beralasan kunjungannya ke Taiwan menggarisbawahi kebijakan luar negeri "berbasis nilai" yang diberlakukan oleh mendiang Presiden Ceko Vaclav Havel.
Havel merupakan seorang anti-komunis dan teman dekat pemimpin Tibet yang diasingkan, Dalai Lama.
Delegasi dari Ceko akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan pejabat tinggi lainnya di Taiwan.
Bagi Taiwan, kunjungan dari Ceko adalah simbol dukungan terhadap negara tersebut di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
"Taiwan dan Republik Ceko sama-sama memiliki nilai universal demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia," kata Johnson Chiang, Kepala Kantor Urusan Eropa di Kementerian Luar Negeri Taiwan, kepada wartawan pekan ini.
Awal bulan ini, Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) Alex Azar juga berkunjung ke Taiwan.
Kunjungan tersebut adalah kunjungan tingkat tinggi oleh seorang pejabat AS sejak 40 tahun lalu ke Taiwan.
Lawatan Vystrcil ke Taiwan juga semakin memperumit hubungan antara China dengan negara anggota Uni Eropa.
Presiden Ceko Milos Zeman sendiri sempat mengupayakan hubungan bisnis dan politik yang lebih dekat dengan China sejak menjabat pada 2013.
Namun upayanya tersebut terganjal karena rencana investasi yang berujun kegagalan.
Ceko juga ragu-ragu mengizinkan perusahaan teknologi asal China, Huawei, untuk ikut andil dalam mengembangkan jaringan 5G.
Sebelumnya, China telah memperingatkan konsekuensi yang akan ditanggung Ceko jika rencana kunjungan ke Taiwan benar-benar dilaksanakan.
"Kunjungan seperti itu sengaja merusak fondasi politik antara China dan Republik Ceko."
"Kami mengutuk tindakan keji seperti itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, pada Kamis (27/8/2020).
(Danur Lambang Pristiandaru)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Gantian Pejabat Ceko Kunjungi Taiwan, China Berang")