Laut China Selatan Makin Tegang, TNI AL Luncurkan 2 Kapal Perang Guna Perkuat Perairan Indonesia, 'Kami Akan Jaga Wilayah Indonesia'

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa saat ini tengah ada konflik di Laut China Selatan?

Karena konflik tersebut, kini Laut China Selatan sudah seperti 'tempat militer'.

Sebab, adapuluhan kapal militer dan kapal perang di sana. Ada yang sedang berpatroli, ada juga yang hanya memantau.

Beberapakapal perang tersebut ada yang berasal China, Amerika Serikat, Jepang, hingga India.

Baca Juga: Resepsi Pernikahan Berujung Tragis, Kedua Pengantin, Keluarga, dan Puluhan Tamu hingga Tetangga Positif Covid-19, Langsung Jadi KlasterBaru di Pangandaran

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Tentu saja Indonesia tidak tinggal diam. Apalagi faktanya ada Pulau Natuna yang berada di Laut China Selatan.

Sehingga TNI Angkatan Laut (AL) meluncurkan dua kapal perang jenis Patroli Cepat (PC-40 M).

Dua kapal perang itu adalah Karotang-872 dan Mata Bongsang-873.

Baca Juga: Dijaga 20 Mata-mata dan Dikelilingi Sistem Canggih, Agen Mossad Israel Berhasil Obrak-abrik Lemari Besi Iran dan Curi Dokumen Nuklir, 'Misi Selesai Hanya Dalam Waktu 6,5 Jam Saja'

Di mana mereka diluncurkan guna memperkuat keamanan wilayah maritim Indonesia.

Peluncuran dua kapal perang tersebut langsung dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono bersama Ketua Umum Jalasenastri, Vero Yudo Margono, di galangan PT Karimun Anugrah Sejati, Batam, Kepulauan Riau pada Senin (24/8/2020).

Yudo menuturkan, peluncuran dua kapal perang tersebut diperuntukkan membangun kekuatan keamanan di wilayah perairan.

"Indonesia sebagai negara maritim, kepulauan terbesar di dunia, sudah seharusnya memperkuat kemampuan dalam mengamankan wilayah perairan yang sangat luas," ujar Yudo dalam keterangan tertulis pada Selasa (25/8/2020).

Yudo menjelaskan, penguatan tersebut juga supaya dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan pelayaran di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia.

Di mana hal itu juga merupakan bentuk tanggung jawab Indonesia sebagai negara kepulauan.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara maritim memiliki konsekuensi perlunya penambahan kapal-kapal patroli secara bertahap hingga memenuhi jumlah yang dibutuhkan.

Yudo mengatakan, pembangunan kapal patroli tersebut merupakan bagian integral dari pembanguan kekuatan TNI AL sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada.

Baca Juga: Dijuluki Raja Bom, Rusia Rilis Uji Coba Bom Nuklir Terkuat di Dunia, Ribuan Kali Lebih Mematikan daripada Bom Atom yang Jatuh di Hiroshima!

"Realisasi pembangunan kemampuan dari pemenuhan kapal patroli ini harus pula ditunjang dengan peningkatan kemampuan dan profesionalitas prajurit pengawaknya sebagai perwujudan dari TNI AL yang profesional, modern, dan tangguh," kata KSAL.

Adapun kapal PC-40 M memiliki spesifikasi panjang 45,5 meter, lebar 7,9 meter, dan bobot 220 ton.

Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot, serta memiliki ketahanan (endurance) berlayar selama enam hari.

Kapal perang ini juga dilengkapi dengan dua unit radar dan senjata meriam 30 mm dan akan diawaki 35 prajurit.

Alutsista TNI Angkatan Laut ini merupakan kapal perang produksi dalam negeri yang diproduksi PT Karimun Anugrah Sejati.

Direncanakan, kapal tersebut memperkuat jajaran unsur patroli di bawah Satuan Patroli (Satrol) Lantamal X Jayapura dan Satrol Lantamal I Belawan.

Hadir pada kegiatan peluncuran tersebut antara lain Asintel KSAL, Asrena KSAL Aspers KSAL, Aslog KSAL, Pangkoarmada I, Pangkoarmada II, Kadispenal, Kadisadal, dan Kadislaikmatal.

Kemudian Kadisbekal, Danlantamal IV, Danguskamla Koarmada I, Komisaris dan Dirut PT Karimun Anugrah Sejati, serta Satuan Tugas Yekda Dalam Negeri.

(Achmad Nasrudin Yahya)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "TNI AL Luncurkan 2 Kapal Perang Patroli Produksi Dalam Negeri")

Baca Juga: Susah Buang Air Besar Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Kanker Usus, Penyakit yang Diidap Aktor Black Panther Chadwick Boseman Selama 4 Tahun Lamanya

Artikel Terkait