Penulis
Intisari-Online.com - Ada 24.355.684 kasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga Kamis (27/8/2020) sore.
Dan Amerika Serikat (AS) memiliki 6 juta kasus di antaranya. Tertinggi di antara negara lainnya di seluruh dunia.
Selain itu, AS juga memiliki 183.663 kasus kematian.
Angka itu menjadikan AS sebagai negara dengan kasus kematian tertinggi di dunia.
Dan di tengah ratusan ribu kasus virus corona di AS, negara adidaya ini kembali kedatangan 'musuh'.
Apakah itu?
Badai Laura dilaporkan mendarat di AS, di mana dia dianggap "sangat berbahaya" karena merupakan badai kategori empat.
Kedatangan "monster" itu menimbulkan peringatan peningkatan gelombang laut yang "tak bisa dihindari", serta perintah evakuasi kepada ratusan ribu penduduk Gulf Coast.
Dalam keterangan Pusat Badai Nasional (NHC), Badai Laura ini bisa membawa angin hingga 240 kilometer per jam dan banjir bandang di Louisiana.
Kota pesisir Lake Charles diguyur hujan lebat tak lama etelah NHC menyatakan, puast badai mendarat sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
Sebelumnya, NHC sempat menyatakan Laura bisa menghantam Louisiana dan Texas dengan "peningkatan gelombang yang tak terhindarkan".
Gelombang itu dilaporkan bisa setinggi enam meter, dengan tornado bisa terbentuk tepi selatan sistem cuaca, dilansir AFP pada Kamis (27/8/2020).
"Persiapan untuk melindungi jiwa maupun barang pribadi harus diselesaikan secepatnya," ujar NHC dalam pernyataan resminya.
Pada Rabu (26/8/2020) hingga Jumat (28/8/2020), hujan setebal 13 sampai 26 sentimeter diprediksi bakal mengguyur sebagian Gulf Coast.
Dilansir Sky News, hanya dalam 24 jam kekuatan badai itu meningkat hingga 90 persen, membuatnya mampu menerbangkan mobil seperit mainan atau merobohkan gedung.
Badai tersebut bisa menjangkau sekitar 64 kilometer di daratan, dengan gelombang bisa meningkat hingga 20 kaki dari normalnya.
Lebih dari setengah juta orang telah diperintahkan untuk evakuasi, dengan sekitar 100.000 permukiman tanpa listrik di Louisiana dan Texas.
"Nampaknya badai ini sudah berubah menjadi sangat mengerikan," kata Gubernur Louisiana John Bel Edwards kepada The Weather Channel.
Sementara Gubernur Texas Greg Abbot menyatakan, kekuatan Badai laut "tak bisa diprediksi", dan meminta warganya untuk melindungi diri.
"Barang berharga Anda bisa dicari gantinya. Tetapi nyawa Anda jelas tidak," kata Abbot dalam konferensi pers seperti dikutip AFP.
Garda Nasional AS menyatakan, mereka sudah memberngkatkan lebih dari 1.000 personel ke Texas untuk membantu persiapan datangnya badai.
Di antaranya adalah dengan menempatkan 20 pesawat serta lebih dari 15 tempat berlindung untuk menghadapi badai kateogir empat tersebut.
Kota-kota Texas yang wajib melakukan evakuasi adalah Beaumont dan Port Arthur, yang dilewati pusat badai, dan menderita kerugian besar saat Badai Harvey pada 2017.
(Ardi Priyatno Utomo)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Badai Laura "yang Sangat Berbahaya" Mendarat di AS")