Find Us On Social Media :

Jumlah Tes Covid-19 Jauh di Bawah Standar WHO, Indonesia Diklaim Telah Masuk ke Fase Kritis Pandemi, 'Ini Bisa Berlangsung Lama, Bisa Sampai Akhir Tahun'

By Mentari DP, Kamis, 27 Agustus 2020 | 12:10 WIB

Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.

 

Ketiga, positivity rate baik pada level nasional maupun daerah yang berada di atas rata-rata global atau indikator WHO, yaitu di bawah 5 persen.

"Rata-rata kita di atas 10 persen, belum pernah turun di bawah 10 persen. Tentu ini situasinya rawan," kata Dicky.

Indikator terakhir untuk menilai bahwa Indonesia berada pada fase rawan adalah persentase penggunaan tempat tidur rumah sakit yang menunjukkan peningkatan.

Menurut dia, setiap daerah harus melakukan evaluasi terhadap indikator-indikator tersebut untuk melihat sejauh mana tingkat keseriusan kondisi Covid-19.

Oleh karena itu, Dicky mengimbau agar semua daerah menguatkan testing dan tracing, sehingga mendapatkan data yag memadai secara epidemiologi.

"Saya harap dalam fase rawan ini testing kita bisa menangkut, terlebih masih didominasi oleh Jakarta."

"Sementara daerah lainnya belum menerapkan testing sesuai target WHO," kata Dicky.

Ia menngatakan, jika Indonesia bisa melakukan 50.000 hingga 100.000 testing per hari, pati akan sangat menunjang keberhasilan dalam mengendalikan pandemi ini.

(Ahmad Naufal Dzulfaroh)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Disebut Memasuki Fase Kritis Covid-19, Ini Alasannya")

Baca Juga: Sepakat Untuk Berdamai, Menantu Donald Trump Akan Jadi Orang Pertama yang Menikmati Penerbangan Komersial antara UEA dan Israel, 'Sekarang Es Telah Pecah'