Oleh sebab itu, China sangat getol dalam mempimpin pendanaan proyek transportasi di negara kecil dan berkembang.
Sementara itu, selain Sri Lanka, negara yang diprediksi akan segera jatuh akibat utang China adalah Djibouti, yang merupakan rumah bagi pangkalan utama militer Amerika di Afrika.
Tampaknya, negara itu disebut-sebut akan menyerahkan kendali pelabuhan utamanya ke perusahaan yang terkait dengan Beijing, hal itu tentu membuat AS tidak senang.
Sementara itu, Center for Global Development, sebuah organisasi penelitian nirlaba, menganalisis utang China, yang ditanggung oleh negara yang berpartisipasi dalam Road and Belt.
Setidaknya ada 8 negara terjerat utang China dan mereka diprediksi tidak akan sanggup membayar utang ke China.
Mereka di antaranya adalah, Djibouti, Kyrgyzstan, Laos, Maladewa, Mongolia, Montenegro, Pakistan, dan Tajikistan.