Penulis
Intisari-online.com - Secara umum, wanita melakukan operasi perombakan organ intinya supaya makin rapet.
Namun, berbeda dengan hal itu ada sebuah kasus cukup aneh, hal itu diungkapkan oleh seorang dokter alat reproduksi.
Menurut Eva.vn, pada Rabu (19/8/2020), Wakil Direktur Pusat Pemeriksaan dan Perawatan Kesehatan Alat Reproduksi Rumah Sakit Hanoi, Vietnam.
Mengatakan, dalam setahun terakhir banyak wanita menghabiskan uang pribadi untuk merombak bagian intimnya.
Namun, dari sekian banyak pasien yang datang, ada satu pasien yang cukup aneh, Dr Cuong mengatakan pasien itu dikatakan sebagai Ms. M.
Seorang wanita berusia 30 tahun yang sudah 6 tahun menikah dan memiliki 2 anak.
Dia pergi ke klinik kecantikan digambarkan dengan suasana hati yang cemas, dan mengatakan ingin memperlebar organ intimnya.
Mendengar pernyataan itu, dokter pun kaget, karena sebagian besar pasien yang datang meminta melakukan operasi agar organ intimnya makin rapet, wanita ini justru meminta sebaliknya.
Menurut Ms.M, meski sudah 2 kali melakukan persalinan, selama bertahun-tahun organ intimnya selalu awet rapet.
Hal itu membuat hubungan dengan suaminya justru semakin buruk.
Pasalnya setiap kali berhubungan badan, wanita itu selalu mengeluh kesakitan, bahkan berdarah karena organ vital suaminya terlalu besar.
Karena hal itu, dia selalu merasa ketakutan ketika berhubungan badan dengan suaminya.
Bahkan pasangan itu sudah melakukan berbagai cara seperti menggunakan pelumas, menganti posisi, namun hasilnya tetap tidak efektif.
Oleh sebab itu, takut hubungan dengan suaminya semakin buruk, dia memutuskan untuk melakukan operasi yang bisa memperlebar area intimnya.
Dia pergi ke dokter dan meminta melakukan operasi yang memperlebar organ intimnya itu.
Kemudian, dokter yang mendengar cerita itu, melakukan pemeriksaan dan memberikan hasil yang cukup tak terduga.
Dokter yang memeriksa organ intim Ms. M mengatakan, bahwa organ intimnya tidak sesempit yang dikatakan pasien.
Meskipun berhubungan badan dengan alat vital pria yang besar, tetap bisa dengan mudah dimasukkan.
Dokter kemudian menyarankan pada Ms. M untuk tidak melakukan operasi itu, namun Ms. M ngotot untuk memperlebar area intimnya.
Atas permintaan pasien dokterpun melakukan intervensi pembesaran organ intim Ms. M.
Dr Cuong mengatakan, intervensi ini dilakukan hanya agar pasien menyelesaikan masalah psikologis supaya merasa aman dan nyaman.
Setelah intervensi selesai, Dr Cuong menyarankan pasien mengikuti kursus studi seksual, untuk meningkatkan hasratnya, supaya tidak takut saat berhubungan intim.
Menurut Dr Cuong, orang-orang Vietnam selalu terbuka ketika membicarakan masalah tentang hubungan intimnya.
Tetapi masih banyak juga pasangan yang belu jujur dan terbuka, sehingga ketika ada masalah tidak menyelesaikannya dan membuat hubungan keluarganya berakhir berantakan.