Find Us On Social Media :

Kombinasi Tak Biasa Antara UEA, Israel dan AS Buat Pemimpin Iran Marah, Anggap UEA Telah Lakukan Tindakan Pengkhiatan, 'Kalian Telah Buat Kesalahan Besar'

By Mentari DP, Minggu, 16 Agustus 2020 | 13:40 WIB

Melansir Reuters, harian garis keras Iran Kayhan dengan pimpinan redaksinya yang ditunjuk langsung oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menuliskan "UEA telah mengubah dirinya menjadi target yang sah untuk perlawanan", menurut situs webnya.

Perjanjian UEA-Israel yang diumumkan pada hari Kamis (13/8/2020), dengan penengah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dipandang bertujuan untuk memperkuat oposisi terhadap kekuatan regional Iran.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Rouhani memperingatkan UEA agar tidak mengizinkan Israel menjadi "pijakan di wilayah tersebut".

“Mereka (UEA) sebaiknya berhati-hati."

"Mereka telah melakukan kesalahan besar, tindakan pengkhianatan."

"Kami berharap mereka akan menyadari ini dan meninggalkan jalan yang salah ini, ”kata Rouhani tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam komentar halaman depan, surat kabar Kayhan mengatakan: "Pengkhianatan besar UEA terhadap rakyat Palestina ..., akan mengubah negara kecil dan kaya ini yang sangat bergantung pada keamanan menjadi 'sasaran yang sah dan mudah' bagi perlawanan."

Iran sering menyebut kekuatan militan dan negara-negara kawasan yang menentang Israel dan AS sebagai front "perlawanan".

Baca Juga: Pengangguran di Indonesia Didominasi Orang yang Berpendidikan Tinggi, Menaker: Ini Ironi...