Seolah Tak Peduli dengan Protes Rakyatnya, Kerajaan Thailand Berpesta Rayakan Ulang Tahun Ibu Ratu

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com -Ribuan orang bergabung ke dalam unjuk rasa anti-pemerintah yang meluas ke beberapa kota di Thailand pada Minggu (9/8/2020).

Mereka ikut menyuarakan protes sehari setelah aksi serupa pecah di ibu kota Thailand, Bangkok, yang menyerukan pemilihan umum dan reformasi konstitusi.

Namun, di tengah gelombang protes besar anti-pemerintah yang melanda negara tersebut, Kerajaan Thailand merayakan ulang tahun ke-88 Ibu Ratu Suri.

Raja Maha Vajiralongkorn - yang juga dikenal sebagai Rama X - difoto sedang memegang tangan Ibu Suri Sirikit saat seremoni.

Baca Juga: Misteri Temuan Mengharukan, 4.800 Tahun di Keabadian Ibu Ini Menatap Bayi di Buaiannya: Semua Arkeolog dan Staf Terkejut

Perayaan ulang tahun itu juga dihiasi cahaya lilin dan hari libur nasional.

Sementara itu Ibu Suri Sirikit berbusana dengan motif bunga-bunga, lengkap dengan kalung mutiara saat berfoto bareng putra dan menantunya, Ratu Suthida.

Ibu Suri Sirikit lahir di Bangkok pada 1932 dan menghabiskan masa kecilnya di Thailand, Inggris, Denmark, dan Perancis.

Dia menikah dengan Raja Rama atau Rama IX pada 1950, dan pasangan itu tetap bersama hingga sang suami meninggal pada 2016.

Ia terkenal dengan penampilannya yang glamor, tapi dalam beberapa tahun terakhir jarang terlihat di depan publik setelah terkena stroke pada 2012.

Namun pesta ulang tahun ini mendapat kritikan pedas, lantaran digelar saat terjadi demo besar.

Sekitar 4.000 demonstran turun ke jalan di Bangkok pekan ini, dan membacakan daftar tuntutan untuk kerajaan termasuk reformasi hukum "lese majeste" yang melindungi Raja dari kritik.

Aktivis juga mengkritisi Raja Maha Vajiralongkorn yang super kaya dan berfoya-foya serta menghabiskan sebagian besar waktunya di Jerman.

Para demonstran sebelumnya telah menyindir Raja Maha, dengan menanyakan cuaca di Jerman dan memegang foto Lord Voldemort tokoh fiktif di serial Harry Potter.

Namun akhir-akhir ini kritik semakin deras dilancarkan massa, dan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha pun sampai mengeluarkan teguran.

Kemudian Bloomberg melaporkan, Thailand sekarang mengancam akan menempuh jalur hukum atas unggahan media sosial uang mengkritik kerajaan.

Baca Juga: Desa 'Haus Suami' hingga Desa Janda, Inilah 3 Desa yang Kebanyakan Dihuni oleh Wanita

Dilansir dari Daily Mail Kamis (13/8/2020), Menteri Ekonomi Digital Buddhipongse Punnakanta diduga telah memerintahkan pihak berwenang untuk menelusuri unggahan "tidak pantas" di Facebook, Twitter, dan YouTube yang mungkin melanggar Undang-undang Kejahatan Komputer.

Lalu pada Senin malam (9/8/2020), ribuan pengunjuk rasa meneriakkan "demokrasi seumur hidup" selama protes di sebuah kampus di Bangkok.

Para demonstran dari kelompok mahasiswa pro-demokrasi menyerukan 10 poin untuk reformasi monarki, sedangkan yang lainnya meminta PM mundur.

Tuntutan para mahasiswa itu termasuk pembatalan perintah 2019, yang menugaskan dua unit tentara ke komando pribadi Raja, dan UU tahun 2017 yang memberinya kendali penuh atas kepemilikan properti kerajaan.

Vajiralongkorn diperkirakan memiliki kekayaan 30 miliar dollar AS (Rp 446,5 triliun, kurs Rp 14.800/dollar AS), dan telah menghabiskan sebagian besar waktunya di Eropa, termasuk selama lockdown virus corona.

Beberapa laporan di Jerman awal tahun ini mengklaim Raja menginap di sebuah hotel mewah dengan sejumlah selir.

Baca Juga: Dikenal Bak Anjing dan Kucing, Malaysia dan Indonesia Diprediksi Bisa Bersatu, Gara-gara Kelakukan China yang Makin Keterlaluan Ini

Aditya Jaya Iswara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Demo Besar, Kerajaan Thailand Berpesta Rayakan Ulang Tahun Ibu Ratu"

Artikel Terkait