Penulis
Pernikahan Pria Ini Hancur karena Terobsesi dengan Transplantasi Rambut, Lakukan 7 Kali Operasi dan Miliki Banyak Hutang, Ini Awal Mula Ketakutannya
Intisari-Online.com - Bukan karena sudah tidak saling mencintai atau dihancurkan oleh perselingkuhan.
Pernikahan pria ini justru hancur karena obsesinya terhadap transplantasi rambut.
Ia memiliki ketakutan terhadap rambut botak yang membuatnya rela menghabiskan banyak uang, bahkan sampai berhutang untuk melakukan operasi tersebut.
Bukan tanpa alasan pria ini mengalami ketakutan tersebut.
Melansir Daily Mail (13/8/2020), Seorang pria Inggris yang sangat terobsesi dengan rambutnya sehingga dia menjalani tujuh kali transplantasi rambut telah mengungkapkan bagaimana prosedur tersebut menghancurkan pernikahannya dan membuatnya berhutang.
Ia adalah David Anderson, dari Birmingham, yang melakukan transplantasi rambut untuk pertama kalinya pada pertengahan tahun 90-an.
Tahun itu ia berusia 21, saat sebuah terjadi padanya.
Sejak tragedi itulah, David semakin khawatir tentang kerontokan rambut yang membuatnya memiliki obsesi terhadap tranplantasi rambut.
David mengalami insiden rambutnya terbakar saat berlibur.
Kemudian, David menjelaskan bahwa dia menggunakan beberapa pinjaman bank untuk membayar enam prosedur lebih lanjut, yang membuatnya memiliki garis rambut yang 'tidak wajar'.
Selain karena masalah finansial, ketidaknyamanan dan ketidakpercayaan diri David akhirnya menghancurkan hubungannya dengan orang lain hingga pernikahannya.
"Saya adalah seseorang yang tidak ingin keluar, tidak ingin merangkul teman baru dan situasi baru, saya hanya ingin semacam itu. Pertahankan diri saya di dalam ruangan. Saya juga tidak ingin memiliki kehidupan seksual... Itu mempengaruhi pernikahan saya, pernikahan saya hancur, saya bercerai, dan itu adalah saat saya berada di titik terendah," ungkapnya.
Baca Juga: Berang Hubungan AS dan Taiwan Makin Mesra, China: Mereka yang Bermain Api Akan Terbakar
David menyebut rambutnya sebagai 'mahkota kemuliaan' selama usia dua puluhan, tetapi mengatakan semuanya berubah pada pertengahan 1990-an, ketika dia baru berusia 21 tahun.
Setelah kepalanya terbakar saat liburan, dia memperhatikan bahwa rambutnya mulai rontok 'dengan cepat'.
"Maksudku, aku sedang melihat di kamar mandi, melihat tanganku dan melihat berapa banyak rambut yang ada," katanya.
Hal itu diperparah dengan komentar-komentar orang lain yang didapatnya.
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 35 Minggu, Termasuk Sering Ingin Buang Air Kecil
"Orang-orang mengomentari rambut rontok saya dan itu membuat saya lebih paranoid tentang banyak hal. Aku hanya tidak ingin menjadi pria yang terus kehilangan rambutnya," ungkapnya.
David pun mencari perawatan di London, di mana dia berkonsultasi dengan ahli bedah transplantasi rambut, yang katanya 'menjual impian' memiliki rambut penuh setelah beberapa operasi.
David setuju, dan memulai perjalanan beberapa operasi selama beberapa tahun.
"Operasi yang saya lakukan berada di area frontal, tepat di belakang garis rambut saya, dan saya terus kehilangan lebih banyak rambut, jadi saya berkomitmen, pada tahap itu, dan saya masih kehilangan rambut. Sangat, sangat cepat," katanya.
"Saya tidak pernah membahas masalah rambut rontok di masa depan,"
"Saya seharusnya tidak pernah diberikan prosedur tersebut pada waktu tertentu, tetapi itu kembali pada hari itu dan dan mereka tidak memikirkan perkembangan selanjutnya dari rambut rontok, '' tambahnya.
Akhirnya, David akan kembali setiap tahun untuk menjalani transplantasi lagi, yang bahkan lebih merugikan bagi kulit kepalanya.
"Saya kembali tahun berikutnya dan menjalani operasi lagi, yang kemudian mengambil bekas luka lain dari belakang kepala saya, '' katanya.
Baca Juga: Manfaat Daun Saga Bisa Atasi 6 Gejala Infeksi Virus Corona, Yuk Simak!
"Mengalami rambut rontok adalah satu hal dan hal lain yaitu memiliki rambut kepala yang tidak wajar di mana orang hanya melihat garis rambut Anda,"
"Dalam pekerjaan saya sehari-hari, orang-orang akan melihat garis rambut saya dan memberi saya pandangan aneh dan itu hanya membunuh saya," tambahnya.
Niatnya ingin memperbaiki kerontokan rambutnya, David justru berakhir dengan perasaan bahwa itu mempengaruhi harga dirinya setelah mengalami masalah dengan kulit kepala.
Ia berubah menjadi sosok penyendiri dan mempengaruhi kehidupan pernikahannya.
"Saya tidak bisa menyalahkan mantan istri saya, saya terobsesi. Saya hanya melihat sisa rambut saya rontok, sampai yang tersisa hanyalah transplantasi rambut asli yang dilakukan pada tahun 1990-an," ungkapnya.
Setelah bertahun-tahun putus asa dengan rambutnya, David yang sudah tidak punya uang pun mengambil pinjaman bank untuk melakukan perjalanan ke Kanada demi perawatan yang tidak tersedia di Inggris.
Butuh empat kali operasi perbaikan untuk mengembalikan kulit kepala David normal.
Dia akhirnya senang dengan tampilan rambutnya, dan mengatakan dia merasa seperti orang lain, tetapi ini semua harus dibayar mahal secara finansial dan emosional.
Baca Juga: Antihistamin Alami yang Terbukti Memberikan Kelegaan Penderita Biduran
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari.Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari