Find Us On Social Media :

Sebelum Luluhlantakkan Beirut, 10 Kali 'Alarm' Telah Dibunyikan di Penyimpanan Bahan Kimia Pelabuhan Beirut

By Tatik Ariyani, Senin, 10 Agustus 2020 | 08:00 WIB

ledakan dahsyat yang menghantam Beirut

Tetapi dia menyarankan tanggung jawabnya berakhir di sana, alasannya dia tidak memiliki otoritas atas pelabuhan.

Padahal, pemerintah sebelumnya telah diberitahu tentang keberadaan bahan kimia berbahaya tersebut.

Pada akhirnya, rekaman-rekaman yang muncul di media sosial sejak ledakan itu menggarisbawahi korupsi, kelalaian dan ketidakmampuan oligarki politik yang berkuasa lama di Lebanon.

Serta, kegagalannya untuk menyediakan kebutuhan dasar rakyatnya, termasuk keamanan.

Baca Juga: Cinta Tanpa Restu Orang Tua Hanya Akan Berakhir Kandas, Sambil Menangis Pengantin Wanita Ini Peluk Mantan Kekasihnya, 4 Tahun Pacaran Hanya Berakhir Menjadi Pembawa Payung

Penyelidik yang menyelidiki ledakan itu berfokus pada personel di Pelabuhan Beirut, pelabuhan utama Lebanon, yang terkenal karena korupsi.

Sejauh ini, setidaknya 16 pegawai pelabuhan telah ditahan dan lainnya diperiksa.

Pada Jumat lalu, penyelidik juga telah memeriksa dan memerintahkan penahanan Kepala Pelabuhan, Hassan Koraytem, ​​Kepala Bea Cukai Lebanon, Badri Daher, dan Kepala Bea Cukai Lebanon sebelumnya, Shafik Merhi.