Tetapi dia menyarankan tanggung jawabnya berakhir di sana, alasannya dia tidak memiliki otoritas atas pelabuhan.
Padahal, pemerintah sebelumnya telah diberitahu tentang keberadaan bahan kimia berbahaya tersebut.
Pada akhirnya, rekaman-rekaman yang muncul di media sosial sejak ledakan itu menggarisbawahi korupsi, kelalaian dan ketidakmampuan oligarki politik yang berkuasa lama di Lebanon.
Serta, kegagalannya untuk menyediakan kebutuhan dasar rakyatnya, termasuk keamanan.
Penyelidik yang menyelidiki ledakan itu berfokus pada personel di Pelabuhan Beirut, pelabuhan utama Lebanon, yang terkenal karena korupsi.
Sejauh ini, setidaknya 16 pegawai pelabuhan telah ditahan dan lainnya diperiksa.
Pada Jumat lalu, penyelidik juga telah memeriksa dan memerintahkan penahanan Kepala Pelabuhan, Hassan Koraytem, Kepala Bea Cukai Lebanon, Badri Daher, dan Kepala Bea Cukai Lebanon sebelumnya, Shafik Merhi.