Penulis
Intisari-online.com - Dijuluki Manusia Langka Karena Kondisinya, Gadis Kembar Ini Punya Kepala 'Gancet', Awalnya Diprediksi Bakal Meninggal, 18 Tahun Kemudian Kondisinya Mengejutkan Banyak Orang.
Di dunia ini banyak sekali kelainan medis langka yang dialami, banyak di antaranya yang berakhir meninggal.
Namun ada pula yang secara ajaib bertahan hidup dan selamat meski kondisinya menyedihkan.
Salah satunya adalah Neev Kolestein dan Nelly Kolestein, yang tinggal di Amsterdam Belanda ini.
Gadis ini disebut sebagi kembar paling langka di dunia, karena keduanya memiliki kepala saling menempel satu sama lain.
Kondisi ini disebut dengan Craniopagus, fenomena yang hanya dialami oleh 2-6% dari kembar siam di dunia.
Neev lahir di Suriname, Amerika Selatan karena kekurangan sumber daya mereka dipindahkan ke Belanda untuk perawatan medis.
Orang Tua Neev dan Nelly terkejut begitu mengetahui kondisi dua gadis kembar ini memiliki kepala saling menempel.
Awalnya orang tuanya ingin, kedua gadis ini memilii kepala terpisah, dan ingin melakukan operasi pemisahan.
Baca Juga: Hidup dalam Stau Tubuh, Kembar Siam Tertua di Dunia Ronnie dan Donnie Pernah Tenar Bak Rock Star
Namun, dokter mengatakan, pembedahan hanya akan mempengaruhi suplai darah ke otak dan justru akan membahayakan nyawanya.
Alhasil Neev dan Nelly harus menerima takdir bahwa mereka hidup dengan kepala yang menempel satu sama lain.
Dokter memperkirakan saudara kembar ini tidak akan memiliki usia yang cukup lama.
Paling lama dokter mengatakan kemungkinan dia bisa bertahan hingga usia 10 tahun terakhir.
Namun, terlepas dari prediksi tersebut, secara mengejutkan Neev dan Nelly telah melewati usia yang diperkirakan dokter.
Saat ini Neev dan Nelly telah berusia setidaknya 18 tahun, dan membuat banyak orang terkejut bagaimana keduanya bisa bertahan selama itu.
Si kembar ini memiliki tubuh dan otak mereka sendiri, tetapi bagian belakang kepalanya saling menempel.
Bahkan karena sudah terbiasa dengan kondisi ini, Neev dan Nelly mengatakan bahwa mereka tidak ingin berpisah satu sama lain, meskipun hidup mereka menderita.
Neev dan Nelly menggunakan cermin untuk melihat masing-masing wajahnya, ketika menonton TV mereka melihat dengan cara melirik.
Nelly mengatakan, "saat kami dilahirkan banyak orang mengira kami akan mati, tetapi kami masih ada hingga 18 tahun."
"Tubuh kami terpisah, tetapi kepala kami menempel dan kami memiliki pikiran kami sendiri, kami melakukan hal-hal sendiri," katanya.
Rosianne Kolestein, kakak perempuan si kembar ini mengatakan, "kami pindah ke Belanda dengan harapan bisa memisahkan mereka, itulah yang diinginkan orang tua kami."
Baca Juga: Penantian 46 Tahun Terbayar Sudah, Wanita 68 Tahun Ini Akhirnya Melahirkan Anak Kembar
"Jika mereka dipisahkan, harus memotong arteri mereka dan itu artinya akan mengancam nyawanya," imbuhnya.
Alhasil keduanya tidak melakukan operasi dan masih sama sampai saat ini.
Sejumlah kembar dengan kondisi Craniopagus dilaporkan dunia memiliki risiko kematian yang sangat tinggi.
Meskipun selamat jika melakukan operasi tak jarang dari mereka akan mengalami kerusakan otak dan menyebabkannya menjadi abnormal.
Saat ini pasangan Neev dan Nelly telah melampaui ekspektasi banyak orang, mereka terus diberi semangat meski dalam kondisi tersebut.
Mereka juga memiliki saluran Youtube yang menceritakan bagaimana kehidupan mereka.