Penulis
Intisari-online.com -Kabar Kematian Sudah Membuat Syok, Orang Tua Ini Tambah Syok Bukan Main Setelah Membaca Buku Catatan yang Mengungkap Identitas Asli Putrinya yang Selama Ini Dirahasiakan.
Pada tahun 2017, seorang pria bernama Tyquan Pearson yang berusia 25 tahun didakwa atas kasus pembunuhan.
Pria itu membunuh seorang gadis korban yang berusia 19 tahun bernama Brittney Taylor di kamar Hotel di Tamarac City.
Melansir Eva.vn insiden itu terjadi pada 25 Mei 2017, dan kasusnya berhasil diungkap oleh polisi.
Polisi menemukan sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan korban Brittney Taylor memasuki kamar nomor 331.
Sementara itu, pelaku bernama Tyquan Pearson sudah menunggu Brittney di dalam kamar itu.
Dikatakan, Brittney mendatangi Person sendirian, dia datang ke hotel dengan mengendarai mobil.
Pearson sendiri diketahui 4 jam kemudian, dia meninggalkan hotel sendirian dengan Troli besar yang membawa beberapa barang.
Di antaranya ada barang termasuk kotak kargo biru besar, sementara Brittney diketahui telah meninggal sejak Peason meninggalkannya.
Pearson sendiri kemudian dijemput oleh pacarnya di hotel tersebut untuk membantunya membawakan barangnya.
Dia mengatakan, di dalam kotak besar yang dibawanya isinya adalah pakaian dan sumbangan.
Kemudian, Pearson dan pacarnya menuju penginapan mereka dan meninggalkan barang-barang itu di sana.
Sejak saat itu Brittney tidak pernah kembali dan menghilang sejak saat itu.
Tak lama kemudian, keluarga Brittney melaporkan kepada polisi bahwa saudari perempuannya telah menghilang.
Kemudian polisi melakukan penyelidikan dan menemukan aktivitas terakhir Brittney di hotel tersebut.
Lalu polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa CCTV yang ada pada hotel tersebut, dan ditemukan ada serangkaian aktivitas Brittney di hotel itu.
Terungkap pula terakhir kali dia menemui seorang pria bernama Tyquan Pearson.
Setelah itu, polis menangkap Pearson dan melakukan interogasi padanya, dan tanpa diduga Pearson membuat pengakuan mengejutkan.
Pearson mengatakan dia memanggil korban Brittney Taylor ke hotel untuk diajak berhubungan badan.
Tetabi begitu pacarnya datang ke Hotel, Pearson meninggalkan Brittney di kamarnya lalu menemui pacarnya.
Pearson juga mengatakan pada Brittney untuk menunggunya di kamar, sejak saat Pearson mengatakan dia tidak mengtahui keberadaan Brittney.
Namun polisi tidak percaya dengan pernyataan itu, alih-alih mendengarkan perkataan Pearson, polisi kemudian memeriksa barang bawaannya.
Begitu diselidiki, polisi terkejut menemukan salah satu kotak yang dibawa oleh Pearson berisi mayat Brittne yang sudah membusuk.
Polisi menangkap Pearson dan dijebloskan ke penjara atas tuduhan pembunuhan.
Selain menangkap Pearson polisi juga menemukan sebuah buku catatan yang diyakini miliki korban yakni Brittney Taylor.
Dalam buku itu polisi menemukan catatan daftar harga dan pelanggan yang dibuat oleh Brittney dengan biaya mencapai 6,5 juta dollar AS (Rp95 miliar)
Catatn itu membuat keluarganya semakin terpukul setelah mengathui kebenaran bahwa putrinya adalah seorang pelacur.
Brittey diketahui sedang menjalankan prostitusi, sementara keluarganya tidak pernah mengetahui kebenaran itu.
"Putriku tidak membutuhkan apapun dari siapapun, Dia punya keluarga kami siap memberikan segalanya," kenang ibu korban Tracy Brown menangis mengetahui kenyataan itu.