Penulis
Intisari-Online.com - Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Citra Hanwaring Puri SPsi Psikolog, turut memberikan analisis mengenai sosok Gilang, pengidap fetish kain jarik.
Sosok mahasiswa asal Surabaya ini menjadi viral, setelah perbuatan menyimpangnya terkuak di jagat maya.
Gilang sendiri disebut memiliki fetish kepada seseorang yang terbungkus kain jarik dan diikat seperti mayat.
Menurut Citra, ada berbagai penyebab yang membuat sosok Gilang memiliki fetish tersebut.
Adapun dari analisisnya, Gilang memiliki rasa tak berdaya dalam dirinya.
"Kemungkinan si pelaku ada rasa tak berdaya dalam dirinya."
"Mungkin dia merasa ada trauma masa lalu, mengalami bullying sehingga ada rasa rendah diri yang entah terkait dengan lawan jenis atau sejenis," ujar Citra kepada Tribunnews, Kamis (30/7/2020).
Oleh sebab itu, Gilang merasa terpuaskan melihat korban tidak berdaya terbalut kain jarik bahkan dilakban.
Lantas benarkah perilaku Gilang disebut fetish?
Citra membeberkan, fetish disorder merupakan kelainan dimana seseorang memiliki dorongan seksual terhadap benda mati atau nongenital.
Seperti pakaian dalam, sepatu hak tinggi, kain-kain, kaos kaki dan macam-macam benda lainnya.
Adapun, fetish seseorang juga bisa kepada bagian tubuh tertentu yang nongenital seperti kaki, tangan, jari, serta rambut.
Terkait sosok Gilang, Citra tidak mengatakan secara gamblang mengenai penyakitnya.
Sebab, dirinya hanya bisa menduga dari berbagai informasi yang beredar di jagat maya.
Namun yang pasti, analisis Citra mengatakan, Gilang tidak hanya memiliki fetish terhadap kain saja.
"Saya lihat tidak hanya kain, tapi kain yang mesti dibungkus di korbannya."
"Korbannya juga ngga cuma dibungkus, tapi dilakban juga."
"Seperti korban nggak bisa ngapa-ngapain, korban dibuat nggak berdaya," ujar Citra.
Cerita fetish kain jarik viral di jagat maya
Sebelumnya, cerita penyimpangan seksual dari lelaki berinisial 'G' viral di jagat maya.
Sosok G menjadi viral, lantaran perbuatannya yang diduga memiliki 'fetish kain lurik'.
Fetish tersebut membuat G meminta korban membungkus dirinya menggunakan kain jarik layaknya mayat.
Sosok F menjadi korban penyimpangan seksual G pun menceritakan apa yang ia alami.
F menceritakan, sosok G melakukan hal tersebut dengan dalih ingin melakukan riset untuk project tulisannya.
Baca Juga: Viral ‘Gilang Bungkus’ di Media Sosial, Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Fetish?
Setelah menyadari riset bungkus-membungkus itu palsu dan sengaja dilakukan untuk memperdaya korban, F akhirnya bercerita ke publik melalui utas yang ia buat di Twitter.
Meski kaget dan tak menyangka mengalami pelecehan seksual, F mengaku berani untuk speak up.
Ia menginginkan agar tidak ada lagi korban seperti dirinya hingga membuat pelaku benar-benar jera.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Analisis Psikolog Soal Penyebab Gilang Miliki Fetish Kain Jarik: Ada Rasa Tak Berdaya dalam Dirinya
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari