Saat ini partikel yang disebutkan berada dalam keadaan potensi minimal. Jika energi 'partikel Tuhan' dalam kondisi naik, bukan tidak mungkin energinya bisa memicu kehancuran alam semesta.
Namun, untuk melakukan proses yang disebut fluktuasi kuantum juga tidaklah mudah.
Fluktuasi kuantum ini hanya akan terjadi di suatu tempat hampa, dan itu hanya berada angkasa luar.
Hawking menggambarkan skenario kiamat dalam bukunya yang berjudul 'The Higgs potential has the worrisome feature that it might become metastable at energies above 100 billion gigaelectronvolts (GeV)'.
Baca Juga: Jadi Profesor di Kampus ‘Elit’, Bukunya pun ‘Laris-Manis’, Berapakah Kekayaan Stephen Hawking?
Dapat disimpulkan penemuan ini bisa memicu kerusakan semesta dan mengalami kerusakan vakum yang dasyat, yang disebutkan dengan gelembung sejati yang meluas dengan kecepatan cahaya.
Tentu saja, ini baru sebatas teori di atas kertas dan belum dibuktikan secara nyata.