Find Us On Social Media :

Kisahnya Bikin Merinding Mendengarnya, Inilah Pratu Suparlan, Pasukan Kopassus dengan Tubuh Bersimbah Darah Seorang Diri Menghadang Gerombolan Musuh

By Tatik Ariyani, Rabu, 29 Juli 2020 | 17:54 WIB

Pratu Suparlan (Kolase Tribun Jabar)

Walaupun dalam kondisi mengenaskan, Pratu Suparlan tetap tak kehabisan akal.

Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Pratu Suparlan mengambil granat di dalam saku celanannya.

Kemudian, ia melompat ke kerumunan Fretilin di dekatnya sambil menyebut 'Allahu Akbar'.

Kelima anggota Kopassus yang berhasil menyelamatkan diri di celah bukit melihat langsung kejadian tersebut.

Mereka pun langsung menyerbu anggota Fretilin yang tersisa menggunakan sisa amunisinya.

Setelah bantuan datang, tubuh Pratu Suparlan terlihat tak utuh lagi.

Ia gugur bersama tujuh anggota Kopassus lainnya.

Sementara itu, ada 83 anggota Fretilin yang juga tewas, dan beberapa di antaranya ditangkap hidup-hidup.

Baca Juga: Sehari Dipaksa Berhubungan Badan dengan 50 Tentara Jepang Hingga Terinfeksi Penyakit Kelamin, Beginilah Pengakuan Wanita Hidup Dalam Dijadikan Budak Nafsu Prajurit Jepang

Profil Danjen Kopassus

Kini, I Nyoman Cantiasa menduduki jabatan tertinggi di pasukan elite TNI AD, Kopassus.

Ia secara resmi mengemban tugas sebagai Danjen Kopassus pada 25 Januari 2019.

Sebelum memimpin pasukan baret merah, Jenderal bintang dua ini lama bergelut bersama pasukan antiteror Sat Gultor 81.

Dalam informasi yang dimuat laman resmi Kopassus, I Nyoman Cantiasa disebut sempat menjabat menjadi komandan Sat-81 Kopassus (Gultor).

Tak berhenti di situ, karier I Nyoman Cantiasa makin moncer.

Ia bahkan menjadi komandan di Batalyon 811 atau Aksi Khusus (Aksus).

Setelah itu, I Nyoman Cantiasa pernah pula menduduki kursi komandan Pusdikpassus.

Mulusnya jejak karier sang jenderal tak lepas dari kemampuannya yang sudah teruji.

Kiprahnya tak bisa diragukan lagi, selama bergelut di dunia militer, ia sudah lihai dalam pertempuran.

I Nyoman Cantiasa bahkan sudah tempur di sejumlah wilayah di Indonesia.

Mulai dari Aceh hingga Papua, I Nyoman Cantiasa bergabung dalam berbagai operasi militer.

Selain itu, ia pun pernah ikut pertempuran di wilayah konflik Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste.

Tak hanya ahli berperang, I Nyoman Cantiasa pun ahli dalam sejumlah bidang khusus.

Pria kelahiran Buleleng, 26 Juni 1967 ini, lulus pendidikan pendidikan pengembangan spesialis, dalam bidang Penanggulangan Teror (Gultor) dan Suspa Intel Analis.

Keahlian itu membuat I Nyoman Cantiasa pernah lama bergelut di Satuan Gultor.

Tak hanya itu, keahlian itu pun terpakai saat I Nyoman Cantiasa menjadi Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha di Kopassus.

Ada pula keahlian khusus lain yang sudah teruji, yakni free fall atau terjun payung.

Berbagai keahlian yang dimiliki I Nyoman Cantiasa ini mencetak banyak pengalaman dalam berbagai tugas.

Selain di tanah air, I Nyoman Cantiasa berkeliling ke sejumlah negara untuk bertugas.

Mulai dari Australia, Kamboja, Korea Selatan, Perancis, hingga Jerman.

Tak heran, kemampuannya itu tak lepas dari kecerdasannya sejak mengenyam pendidikan.

Ia adalah lulusan terbaik dari angkatannya di Akademi Militer 1990.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Tempur Pratu Suparlan, Anggota Kopassus yang Mati-matian Melawan Gerombolan Musuh Sendirian