Penulis
Intisari-online.com -Setelah Jenghis Khan menyatukan sejumlah suku Mongol menjadi satu komando pada awal abad ke-13, mereka turun ke kota-kota di Tiongkok, India, Afganistan, Persia, Turkestan, dan Rusia.
Antara 1211 dan 1223 mereka disebut memusnahkan lebih dari 18,4 juta orang di Tiongkok dan sekitarnya.
Hal ini bisa menjadi bukti bagaimana keganasan bangsa Mongol pada masa itu.
Tak hanya itu,Bangsa Mongol juga terkenal memiliki banyak lembu dan sapi.
Baca Juga: Resep Labu Siam Praktis, Dapatkan Juga Manfaat Kesehatan Ini!
Sehingga mereka bisa membawa banyak barang di seluruh rumah, dan bahkan kuil juga diangkut di gerobaknya.
Peneliti mengatakan, orang mongol memiliki hewan ternak yang tak terhitung jumlahnya, termasuk kuda dan sapi.
Menurut catatan sejarah, orang-orang Mongol terkenal bengis dengan memanfaatkan keburukan fisik dan bau busuk dari tubuh mereka.
Mereka terkenal dengan banyak hal seperti taktik perang brutal, dan laporan intelijen, dan sistem pengiriman surat.
Baca Juga: Tanda tanda Hamil 25 Minggu, Bayi di Rahim Sebesar Kembang Kol
Menariknya meski terkenal bengis dan kejam mereka tidak pernah mencuci pakaian dan mandi karena sebuah alasan yang unik.
Menurut Adat mereka dilarang mencuci pakaian, dan mandi di sungai karena percaya bahwa mitos naga mengendalikan siklus air.
Jadi jika mereka mencuci pakaian dan mandi, akan mencemari air itu akan membuat naga marah.
Maka mereka tidak pernah mandi, sehingga bau busuk menyengat keluar dari tubuh mereka, juga pakaiannya yang tidak pernah dicuci.
Bahkan, mereka mengenakan pakaian tersebut sampai pakaian itu hancur dan membucuk sendiri, satu-satunya pengecualian adalah ketika di festival.
Hal itu juga dimanfaatkan sebagai sebuah teror, di mana ketika orang-orang Mongol mendekat, bau busuk mereka akan tercium.
Namun, ada sumber menyebut bahwa bau busuk mereka keluar dari minuman susu kuda yang difermentasi.
Meski demikian, bangsa Mongol menyerap banyak budaya dan agama, mereka mentoleransi agama yang berbeda, jadi di dalamnya ada yang beragama Budha, Islam, bahkan Kristen.
Meski tekenal brutal dan bengis dalam perang, mereka tidak menghancurkan biara, masjid dan gereja.
banyak gerombolan Mongol menggabungkan keyakinan perdukunan mereka sendiri dengan Islam atau Buddhisme yang berlaku di tanah yang mereka tempati.
Tidak seperti barbar stepa sebelumnya, bangsa Mongol memiliki tubuh hukum yang kuat,yasaq, berdasarkan dekrit Jenghis Khan.
Afif Khoirul M