Find Us On Social Media :

Kerahkan Pesawat Tempur Mati-matian Gempur Indonesia Tahun 1948, Agresi Militer Belanda Itu Justru Jadi Rejeki Nomplok Bagi Indonesia, Ini Alasannya

By Afif Khoirul M, Minggu, 26 Juli 2020 | 18:01 WIB

Pesawat P-51 Mustang AURI

Intisari-online.com - Kerahkan Pesawat Tempur Mati-matian Gempur Indonesia Tahun 1948, Agresi Militer Belanda Itu Justru Jadi Rejeki Nomplok Bagi Indonesia, Ini Alasannya.

Pada 19 Desember 1948, militer Belanda melancarkan agresi militer yang kedua dan dalam waktu singkat Indonesia pun berhasil dikuasai.

Saat itu kekuatan militer RI mudah dilumpuhkan karena Belanda mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya dalam jumlah besar dan pasukannya terdiri dari tentara yang sudah berpengalaman dalam PD II.

Tapi serbuan kilat pasukan Belanda untuk menguasai RI ternyata tidak berlangsung lama.

Berkat perlawanan gigi dari pasukan RI dan gerilyawan yang didukung rakyat pada 29 Juni 1959 Belanda terpaksa menarik mundur semua pasukan dari RI.

Baca Juga: Menilik Gaya Militer Turki Utsmani di Balik Perang Jawa Pimpinan Pangeran Diponegoro, Perang Lima Tahun yang Nyaris Buat Belanda Lenyapkan Keraton Yogyakarta

Namun mengingat jarak antara Indonesia dan Belanda yang begitu jauh tidak semua perlatan milliter Belanda bisa dibawa pulang dan sebagian besar malah ditinggalkan serta dihibahkan ke RI.

RI yang saat itu bernama Republik Indonesia Serikat (RIS) secara resmi menerima semua aset yang ditinggalkan Belanda sesuai hasil keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949.

Pesawat-pesawat yang sekitar setahun lalu (1948) digunakan Belanda untuk menyerang Indonesia otomatis menjadi milik RIS.

Demikian pula para personel AU Belanda (Militaire Luchtvaart/ML) yang terdiri dari sekitar 10.000 orang dan merupakan penduduk pribumi juga langsung menggabungkan diri dengan AURIS.

Baca Juga: Inilah Teuku Markam, Penyumbang 38 Kg Emas Monas yang Berjuang untuk Bangsa dengan Hartanya, Namun Berakhir Dipenjara dan Terhina oleh Bangsanya Sendiri