Find Us On Social Media :

Belum Puas Saling Gempur Urusan Laut China Selatan, China dan AS Disebutkan Punya Arena Konflik Baru di Raksasa yang Mengular dari China ke Asia Tenggara Ini, 'AS Tolong Minggir'

By May N, Sabtu, 25 Juli 2020 | 06:30 WIB

 

Intisari-online.com - Sungai Mekong bakal menjadi arena baru dalam persaingan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Para aktivis lingkungan dan sejumlah pejabat mengatakan, China menyalip AS dalam pengeluaran dan pengaruhnya terhadap negara-negara hilir berkat kekuasaannya atas perairan Sungai Mekong.

Reuters melaporkan, ini adalah konfrontasi di mana pemerintahan Donald Trump yang mempertahankan dana untuk program lingkungan dan pengembangan saat era Barack Obama di hulu Mekong Bawah, mulai kehilangan arah.

Konflik kedua negara baru-baru ini pindah ke ranah sains.

Baca Juga: Terisak Tangisi Jasad Ayahnya yang Tewas di Tangannya Sendiri, Terungkap Dosa Sang Anak Nekat Habisi Nyawa Ayahnya Sendiri, Warga yang Melihat Sampai Tak Berani Mendekat

Pemerintah AS dan China masing-masing menggembar-gemborkan laporan yang berbeda tentang apakah 11 bendungan China di sungai merugikan negara-negara di hilir.

Bendungan-bendungan China telah memberinya kendali luas atas perairan yang mengalir ke Laos, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Vietnam, yang telah lama bergantung pada sungai untuk pertanian, perikanan, dan semakin banyak untuk tenaga air di Laos.

Kontrol itu memungkinkan Cina untuk menetapkan agenda pembangunan yang terkait dengan jalur air, dan mengecualikan AS dari peran setelah berpuluh-puluh tahun mempromosikan proyek-proyek Mekong sebagai cara untuk mengerahkan pengaruhnya di wilayah tersebut.

"Ini menjadi masalah geopolitik, seperti Laut China Selatan, antara AS dan China," kata Witoon Permpongsacharoen dari Mekong Energy and Ecology Network.

Baca Juga: 4 Bagian Tergeli pada Wanita Ini Jangan Disentuh untuk Dapat Orgasme