Find Us On Social Media :

Belum Sempat Mengelak dari Video Genosida, China Dihantam Tuduhan Perlakukan Muslim Uighur Bak Romusha di 11 Perusahaan Ini, Keringat Diperas Tanpa Perlu Dibayar

By Tatik Ariyani, Selasa, 21 Juli 2020 | 11:09 WIB

Duta Besar Tiongkok membanggakan pedesaan yang indah sambil menonton klip genosida

Mereka mengatakan langkah AS tersebut dapat meregangkan konsep keamanan nasional, menyalahgunakan kontrol ekspor, melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, dan mengganggu urusan dalam negeri China.

Beberapa perusahaan masuk dalam ke daftar hitam adalah KTK Group Co, Tanyuan Technology Co, Esquel Textile Co, dan lain-lain.

Pada April, Esquel membantah menggunakan tenaga kerja paksa dari etnik Uighur dan minoritas lain dari Xinjiang.

Pada 1 Mei, Dinas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS memasukan Hetian Haolin Hair Accessories Co ke dalam daftar hitam.

Baca Juga: Pernah Eksekusi dengan Cara Lemparkan ke Kolam Piranha dan Dilindas Pakai Tank, Kini Anggaran Proyek RS di Korut Tak Sesuai, Kim Jong-un Marah dan Pecat Oknumnya

CBP menyetop impor produk rambut perusahaan tersebut karena mereka menemukan bukti perusahaan tersebut menerapkan kerja paksa.

Pada 1 Juli, CBP menangmankan hampir 13 ton produk rambut dengan lebih dari 800.000 dollar AS atau setara Rp 11,8 miliar yang berasal dari Xinjiang.

Senator AS dari Partai Republik, Josh Hawley, mengatakan dia akan mengajukan undang-undang yang akan menghukum perusahaan di AS yang menerapkan kerja paksa dalam rantai pasokan mereka.

Danur Lambang Pristiandaru

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi, AS Blacklist 11 Perusahaan China karena Kerja Paksa Uighur"