Find Us On Social Media :

Sudah Lelah, Netizen Tanyakan Kapan Pandemi Virus Corona di Indonesia Akan Berakhir, Pakar: Kami Juga Enggak Tahu Kapan Akan Berakhir

By Mentari DP, Jumat, 17 Juli 2020 | 15:35 WIB

Pandemi virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Kasus pertama virus corona (Covid-19) diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020.

Setekah itu, setiap hari ada kasus-kasus baru.

Dan setelah hampir 4 bulan lamanya, kini Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.

Bahkan nomor 1 di Asia Tenggara.

Baca Juga: Tajir Melintir Sampai Ngaku Dipalak Rp35 Miliar atau Dilaporkan Nikahi Anak 7 Tahun, Terkuak Jumlah Kekayaan Syekh Puji yang Bikin Wanita Kepincut

Di mana hingga Kamis (17/7/2020), ada 81.668 kasus positif virus corona di Indonesia.

Sementara ada 3.873 kasus kematian dan 40.345 orang dinyatakan sembuh.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus terbanyak. Disusul DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.

Melihat hal ini, banyak masyarakat Indonesia yang bertanya-tanya, kapan pandemi virus corona ini segera berakhir?

Baca Juga: Meski Kostumnya Rapi dan Elegan, Nyatanya Paspampres Disebut 'Mesin Perang', Sudah Disumpah Selalu Siap Mati Demi Menyelamatkan Presiden

Sulit diprediksi

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr Windhu Purnomo mengatakan, virus corona yang ada di Indonesia masih sulit diprediksi kapan berakhirnya.

Hal itu menyusul data yang selalu berubah-ubah di setiap waktunya.

"Jadi sebetulnya kalau datanya tidak berubah-ubah, akan lebih mudah diprediksi."

"Yang menyulitkan itu kan karena data yang selalu berubah," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (16/7/2020).

Data dapat berubah, menurut Windhu dikarenakan kebijakan yang tidak konsisten.

Apabila kebijakan yang diambil longgar, maka banyak masyarakat yang tidak disiplin sehingga kasus dapat naik.

Sebaliknya, bila kebijakan yang diambil ketat, maka masyarakat dapat displin dan kasusnya akan turun. 

"Prediksi itu kan mesti pake asumsi-asumsi, asumsinya kalau keadaannya seperti ini, nanti puncaknya akan kapan, dan turunnya kapan."

"Tapi kalau datanya berubah, ya harus diulang lagi," jelas dia.

"Ya susah ini, apalagi di negeri seperti kita ini yang kebijakannya terus berubah."

"Jadi kita enggak tahu kapan akan berakhir," ucap Windhu.

Baca Juga: Seperti Superman, Ini 3 Pasukan Khusus TNI yang Punya Kemampuan Tempur di Atas Rata-rata, Tak Kalah dengan Militer Negara Lain!

Tergantung pilihan pendekatan 

Serupa dengan Windhu, epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto juga mengungkapkan hal yang sama.

Ia pun belum dapat memastikan kapan pandemi Covid-19 di Indonesia dapat berakhir.

"Pertanyaan sulit sekali (soal kapan Covid-19 di Indonesia berakhir)."

"Saya sendiri juga bertanya-tanya karena sangat tergantung pada pilihan pendekatan untuk kepatuhan masyarakat," kata Tonang saat dihubungi terpisah.

Tonang memaparkan, pilihan pendekatan yang ia maksud adalah strategi yang bisa diambil oleh pemerintah.

Apabila pendekatan tersebut tidak dapat menjamin kepatuhan masyarakat, kata Tonang, maka akan susah untuk mengendalikan Covid-19.

"Kembali menerapkan PSBB atau apa pun istilahnya, saat ini sudah sulit. Covid-19 sudah terlanjur menyebar," jelas Tonang.

Oleh karenanya, ia memiliki tiga pilihan yang dapat diadaptasi oleh pemerintah.

Ketiganya yakni kapasitas pemeriksaan PCR harus maksimal ke 40.000 per hari, kapasitas tracing harus kuat, sekitar 20-30 orang untuk setiap temuan kasus positif, dan juga menjamin kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara personal maupun kelompok.

"Itu sambil berharap segera ada titik terang, ditemukannya vaksin. Tinggal itu," pungkas dia.

(Dandy Bayu Bramasta)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...")

Baca Juga: Terlanjur Cinta, Wanita Ini Nekat Nikah Siri dengan Pacarnya, Tapi Saat Malam Pertama Tiba-tiba Dia Menangis Histeris, Ternyata Rahasia Sang Suami Terbongkar