Find Us On Social Media :

Hidup Dikelilingi Singa dan Satwa Liar Tanpa Kenakan Sehelai Pakaian, Dua Gadis Cantik Ini Nekat 21 Hari Hidup di Hutan Afrika Hanya Gunakan Benda Ini Untuk Hidup

By Afif Khoirul M, Minggu, 12 Juli 2020 | 15:41 WIB

Amber dan Serena sat hidup di alam liar.

Intisari-online.com - Hidup Dikelilingi Singa dan Satwa Liar Tanpa  Kenakan Sehelai Pakaian, Dua Gadis Cantik Ini Nekat 21 Hari Hidup  di Hutan Afrika Hanya Gunakan Benda Ini Untuk Hidup

Sebuah kisah cukup beradi dilakukan oleh dua gadis cantik asal Selandia Baru.

Melansir Daily Mail pada Kamis (9/7/2020), mereka adalah Amber dan Serena Shine, gadis kembar yang mencoba petualangan hidup di belantara Afrika.

Keduanya diterima untuk berpartisipasi dalam reality show, "Naked and Afraid" di saluran Discovery TV.

Kembar ini awalnya ragu untuk tampil tanpa mengenakan pakaian di televisi, tetapi keduanya akhirnya setuju untuk bergabung karena ingin memiliki pengalaman baru.

 Baca Juga: 20 Tahun Miliki 'Wajah Singa' yang Sangat Menyiksa, Pria Ini Akhirnya Bikin Orang Pangling Setelah Operasi Wajah

Amber dan Serena dibawa ke provinsi Lompopo, Afrika Selatan dan dipaksa untuk bertahan hidup sendirian.

Mereka secara bulat-bulat juga tidak mengenakan pakaian sama sekali.

Hidup selama 21 hari di alam liar, mereka dikelilingi oleh hewan-hewan liar bernahaya seperti singa, buaya, jaguar dan lainnya.

Sebagai perlindungan untuk bertahan hidup mereka hanya diberikan seperangkat busur panah dan parang.

 Baca Juga: Sudah Dikecam Dunia Untuk Hentikan Konsumsi Satwa Liar, China Malah Tawarkan Obat Covid-19 yang Dibuat dari Empedu Beruang

Untuk bertahan hidup, mereka harus mengonsumsi semua makanan dari alam, seperti makan serangga, ulat, hingga kalajengking.

Kenangan ini tak terlupakan bagi Amber dan Serena, pasangan tanpa busana ini mengaku kadang bertemu gajah jantan yang agresif.

Pada malam hari gajah itu, menghancurkan segala sesuatu di jalanan dan si kembar melihat binatang itu langsung menuju ke arah mereka.

Dalam situasi darurat, Amber dan Serena bingung, memilih antara menakuti gajah, atau berdiam diri sambil berdoa agar gajah tidak memperhatikan mereka.

Akhirnya, mereka memilih opsi pertama, menakuti gajah. Kemudian gajah itu mundur, dan mereka pikir itu berhasil. Ternyata tidak.

"Kami pikir kami telah melarikan diri dari gajah itu, hewan itu ternyata berlari ke arah saudara perempuan saya, kali ini situasinya menjadi semakin buruk, dibawah sinar bulan yang redup gajah semakin agresif," kata Amber.

 Baca Juga: Rupanya 'Penderitaan' Buaya Berkalung Ban di Palu Belum Juga Berakhir, Panji Petualang hingga Bule Australia Matt Wright Belum Berhasil Menangkapnya

Si kembar itu menggunakan kayu terbakar untuk menakuti gajah yang ganas, dan berhasil membuat hewan itu pergi.

Perasaan takut dan tegang membuat kedua saudari kembar itu bergadang semalaman.

"Mencoba hidup di iklim Afrika yang dingin di malam hari tanpa busana, sangat sulit, tubuh kami sangat sakit." katanya.

"Untuk sekedar duduk atau berbaring sangat tidak nyaman, karena tanahnya berbatu," tambahnya.

Awalnya si kembar berniat bertahan hidup dengan makan kalajengking dan ular, tetapi mereka sadar buruan mereka sedang hibernasi jadi sulit ditemukan.

Selain itu, tanah gersang di Afrika membuat mereka kesulitan menemukan tumbuhan yang bisa dimakan.

8 hari pertama, Amber dan Serena menangkap rusa, mereka memiliki 40-75 kg daging yang cukup untuk bertahan hidup.

 Baca Juga: Temukan Kucing Lucu dengan Warna Langka, Seorang Pria Terkejut Setelah Dokter Hewan Mengatakan, Itu Bukanlah Kucing Melainkan Spesies Lain

Seiring berjalannya waktu mereka menemukan kalajengking dan banyak serangga di sepanjang jalan.

Mereka juga membuat kulit antelope untuk dijadikan alas kaki buatan.

Sementara itu, setiap malam mereka sering terganggu dengan auman singa, hyena, dan jaguar.

"Setiap pagi, kami melihat ada jejak kaki hewan liar mendekati kami," kata Amber.

Namun, Amber dan Serena mengaku itu adalah pengalaman yang luar biasa karena mereka bisa terpilih dalam program acara tersebut.

Sebelum hidup di alam liar, Amber dan Serena telah memenuhi syarat secara fisik, emosional dan mental untuk petualan yang sulit ini.

Dalam kontrak, tertulis memungkinkan mereka untuk mengakhiri petualangan ini, namun mereka berhasil menyelesaikannya dalam 21 hari.

"Ini adalah tantangan bertahan hidup yang sulit, tetapi kami menunjukkan bahwa kami bisa mencapai batas tak terduga, kami hidup dengan perspektif baru, tanpa baju dan bantal," kata Amber.