Penulis
Intisari-Online.com -Saat ini, Donald Trump merupakanpolitikus dan Presiden Amerika Serikat ke-45.
Dan sekali lagi, Trump akan maju dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan digelar pada November 2020 mendatang.
Pada tahun 2016 silam,Trumppernah bersaing dengan Hillary Clinton.
Kali ini,pria berusia 74 tahun tersebut akan bersaing dengan mantan wakil presidennya, Joe Biden.
Joe Biden sendiri merupakanpolitikus dan pengacara Amerika Serikat.
Dia jugaanggota Partai Demokrat dan Senator senior dari Delaware.
Lalu bagaimana peluang Trump?
Secara mengejutkanPresiden Donald Trump memiliki peluang 91 persen untuk memenangkan pemilihan presiden pada November 2020 nanti.
Hal ini menurut seorang profesor ilmu politik yang telah memprediksi dengan benar lima dari enam pemilihan sejak tahun 1996.
"The Primary Model memberi Trump peluang 91 persen untuk menang pada pemilihan di bulan November," kata profesor Stony Brook Helmut Norpoth seperti dilansir dari independent.co.uk.
Norpoth mengatakan bahwa dia membuat prediksi berdasarkanThe Primary Model,yang ia kurator pada tahun 1996.
Hasilnya cukup baik.
Di mana dia dengan benar memprediksi hasil dari 25 dari 27 pemilihan sejak tahun 1912.
Tata cara menghitung kandidat yang menang berdasarkan kontes pencalonan presiden awal dan menempatkan penekanan pada seberapa banyak antusiasme kandidat dapat menghasilkan dalam proses pencalonan.
Norpoth juga melihat polling dari calon presiden pada musim semi dan musim gugur.
Jika prediksi ini benar, maka Joe Biden ditempatkan pada posisi yang sangat tidak menguntungkan.
Karena dia kalah dalam dua kontes pencalonan presiden pertama partainya di Iowa dan New Hampshire.
Profesor itu juga mengatakan model itu, yang meramalkan pemilihan Trump pada 2016, bekerja sebagian dengan survei pendapat.
Hanya saja ada beberapa poin berbeda di tahun 2020 ini.
Di mana ada kemungkinanTrump akan kalah dari Biden sebagai akibat dari sejumlah faktor termasuk pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Sebagai contoh, sebuah model pemilihan nasional oleh Oxford Economics telah meramalkan bahwa Donald Trump akan mengalami "kekalahan bersejarah" dalam pemilihan nanti karenavirus corona dan ekonomi.
Perkiraan lain oleh The Washington Post.
Di mana mereka sebelumnya memperkirakan Trump akan menerima hanya 24 persen dari suara electoral college.
Tetapi hanya dengan syarat bahwa ekonomi dan peringkat persetujuan presiden melanjutkan lintasan menurunnya.
Namun dalam model dari Norpoth, Trump tidak hanya akanterpilih kembali, tetapi ia akan memperluas marginnya di perguruan tinggi pemilihan dari 304 suara pemilihan pada 2016 menjadi 362 pada 2020.
Satu hal yang tampaknya disetujui banyak pihak adalah bahwa hasil pemilu bisa bertumpu pada kepemimpinan Trump di ASselalmapandemi virus corona.
Selain itu, melihat krisis kesehatan terhadap perekonomian dalam bulan-bulan mendatang sebelum bulan November.