Penulis
Intisari-Online.com - Virus corona kembali menunjukkan bahwa ia bisa menginfeksi siapa saja tanpa pandang bulu.
Kali ini tokoh besar yang ikut terinfeksi virus corona adalah Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.
Peristiwa tersebut lebih menghebohkan karena diketahui bahwa selama ini Bolsonaro begitu meremehkan keberadaan virus corona.
Bahkan, pandangannya itu membuat ia enggan untuk menangani pandemi Covid-19 di Brazil dengan serius, yang berbuntut membludaknya kasus positif corona di negara tersebut.
Dilansir dari Theguardian.com pada Jumat (5/6/2020), Presiden Jair Bolsonaro malah menuduh musuh politiknya dan media sengaja 'menipu' warga Brasil dengan fakta mengenai virus corona.
"Orang-orang akan segera melihat bahwa mereka ditipu oleh para gubernur ini dan oleh sebagian besar media ketika menyangkut virus corona," kata Bolsonaro.
Bahkan Bolsonaro mengklaim ini merupakan bagian dari rencana yang didukung media untuk menjatuhkannya.
"Ini adalah kampanye yang tak tahu malu dan melawan kepala negara. Mereka ingin mengusir saya sejauh mungkin," katanya.
Setelah berbagai pernyataan kontroversialnya, kini Bolsonaro justru dinyatakan positif corona.
Melansir Daily Mail, pada Rabu (7/7/2020) kemarin, Jair Bolsonaro mengungkapkan bahwa ia telah dinyatakan mengidap virus corona.
Hasil tersebut ditunjukkan setelah tes keempat yang dijalaninya.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa hasil rontgen menunjukkan paru-parunya bersih.
Meski dinyatakan positif, Presiden Brazil ini masih menunjukkan sikap 'tengil'nya, seperti biasa.
Diberitakan Daily Mail, saat mengumumkan hasil tesnya dan mengatakan bahwa ia merasa 'sangat sehat', Bolsonaro tanpa sadar melepas masker yang dikenakannya.
Bukan hanya itu saja, ia juga mengungkapkan keinginannya untuk jalan-jalan meski positif Corona.
"Aku baik-baik saja, normal. Saya bahkan ingin berjalan-jalan di sekitar sini, tetapi saya tidak bisa karena rekomendasi medis," katanya di luar istana kepresidenan di Brazil.
Hal lainnya yang konsisten dengan sikap Bolsonaro sebelumnya, yaitu bahwa ia menggunakan hydroxychloroquine.
Seperti diketahui, Bolsonaro mendukung penggunaan obat malaria meski ditentang oleh menteri kesehatannya, juga telah dinyatakan berbahaya oleh WHO.
Bahkan, menteri kesehatan Luiz Henrique Mandetta yang menolak dukungan presiden terhadap klorokuin kemudian dipecat dari jabatannya.
Sebelum tes Covid-19 Bolsonaro yang menunjukkan hasil positif, diketahui ia telah menjalani tiga kali tes yang hasilnya negatif pada bulan Maret setelah bertemu Presiden AS, Donald Trump, di Florida.
Beberapa anggota delegasinya ke Amerika Serikat kemudian dilaporkan terinfeksi virus, tetapi Bolsonaro maupun Trump tidak dites positif.
Pada hari Senin, Bolsonaro mengatakan kepada para pendukung di Brasilia bahwa ia menjalani rontgen paru-paru yang menunjukkan bahwa mereka bersih, dan bahwa ia akan diuji untuk Covid-19.
"Saya tidak bisa menjadi sangat dekat," katanya dalam komentar yang direkam oleh Foco do Brasil.
“Saya datang dari rumah sakit. Saya menjalani pemindaian paru-paru. Paru-parunya bersih. "
Kantor presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa presiden ada di rumahnya dan 'dalam keadaan sehat'. Hari ini dia mengatakan demamnya mereda meskipun hasil tes positif.
Kini, Brasil sendiri telah menderita salah satu wabah terburuk di dunia dengan lebih dari 1,6 juta kasus dan 65.487 kematian, angka tersebut menjadikannya nomor kedua negara terparah Covid-19 setelah Amerika Serikat.
Baca Juga: Efek Samping Daun Saga, Bisa Picu Diare hingga Iritasi, Apa Saja?