Penulis
Intisari-Online.com - Seperti kebanyakan ibu lainnya, wanita ini pun dikenal sebagai sosok yang baik hati nan penyayang.
Bahkan, ia dianggap sebagai 'ibu sempurna' hingga mendapatkan puja-puji dari putranya melalui sebuah puisi yang diabadikan melalui video
Sayangnya, kenyataan berkata lain, justru wanita ini melakukan hal mengerikan terhadap anaknya.
Melansir The Sun (7/7/2020), Wanita bernama Alexandra Dougokenski telah didakwa oleh polisi di Brazil atas pembunuhan putranya Rafael pada 2 Juli lalu.
Awalnya, hal mengerikan yang dilakukan Alexandra tertutup rapat selama pencarian putranya yang hilang.
Namun, di tengah pencarian putranya itu, ibu kejam ini mengakui kejahatannya.
Memilukannya, tak lama sebelum peristiwa tragis yang terjadi, sebuah video diunggap oleh putranya.
Ia mengungkapkan betapa 'sempurna' sang ibu. Bocah itu pun berterimakasih, juga mengatakan bahwa senyumnya sangat berarti untuknya.
Alexandra merupakan ibu dua anak berusia 33 tahun yang telah bercerai.
Wanita ini membunuh anaknya secara kejam.
Namun, awalnya ia mencoba mengalihkan perhatian dari dirinya dengan mengklaim bahwa putranya telah melarikan diri dari rumah setelah pertengkaran tentang perilakunya.
Para penyelidik pun meluncurkan pencarian luas, dengan bantuan anjing pelacak.
Sementara itu, keluarga dan teman-teman bocah berusia 11 tahun itu dibuat cemas.
Pencarian dilakukan di hutan dekat rumah keluarga di Planato, negara bagian Rio Grande do Sul, Brazil.
Barulah ketika pencarian gagal menemukan anak laki-laki itu, Sang ibu mengakui kejahayannya yang mengerikan.
Sang ibu mengatakan bahwa ia mencekik putranya dengan tali jemuran dalam kemarahan.
Penyebabnya karena ia muak dengan anaknya yang terus bermain handphone hingga larut malam, menurut laporan.
Baca Juga: Asyik! Pengguna Telkomsel dan IndiHome Sudah Bisa Akses Netflix Dengan Lancar
Wanita itu mengklaim bahwa dia tidak bisa hidup dengan kebohongan lagi dan perlu melepas beban pada hati nuraninya.
Dia mengungkapkan di mana jasad anaknya disembunykan setelah sepuluh hari bocah itu menghilang.
Bocah itu ditemukan dalam keadaan mengenaskan.
Ia ditekuman pada 25 Mei di sebuah kotak kardus besar di garasi rumahnya, hanya berjarak 5 meter dari rumah.
Sementara mayatnya telah membusuk dibungkus dalam lembaran kantong plastik yang diletakkan di atas kepala.
Alexandra tampak sebagai ibu sempurna hingga mendapatkan hal istimewa dari sang anak.
Sebelum dibunuh, sang anak mengatakan betapa dia mencintai sang ibu dan mengucapkan terimakasih karena telah merawatnya.
Sehingga siapa yang menyangka bahwa wanita itu akan melakukan hal mengerikan kepada putranya setelah kehabisan kesabaran menghadapinya.