Find Us On Social Media :

Terburuk! 5 Senapan Militer Yang Seharusnya Tidak Pernah Ditembakan, Termasuk Membuat Afghanistan Kecewa dengan Pasokan Senjata dari AS

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 6 Juli 2020 | 14:34 WIB

polisi perbatasan Afghanistan membidik senjata

Pada pertengahan 1980-an, banyak tentara NATO tampak iri ketika Tentara Inggris berdagang senapan L1A1, berdasarkan desain senapan FN FAL, untuk L85 yang baru.

Terlihat futuristik, L85 adalah senapan serbu bullpup yang dilengkapi dengan 4x optik tetap dan pemandangan malam tritium.

Namun, kecemburuan itu segera berubah menjadi iba ketika L85 ternyata memiliki sejumlah masalah serius.

Selongsong peluru yang kosong berbalik ke baut dan membuatnya macet.

Baca Juga: 'Perang' Antarkeluarga Mempelai Pengantin Ini Pecah Hanya Gara-gara Hal Sepele, Awalnya Adu Mulut hingga Akhirnya Saling Lempar Kursi dan Meja, Sama-sama Rakus?

Perabotan plastik senjata itu rapuh dan terlalu sering pecah.

L85 telah mengalami serangkaian revisi selama bertahun-tahun — upaya untuk memperbaiki banyak masalah senjata, membawanya ke standar L85A2, harganya lebih mahal daripada harga M4 karabin baru.

4. INSAS

Angkatan Darat India diperlengkapi dengan senjata kecil Inggris selama beberapa dekade, dan pabrik-pabrik lokal memproduksi senapan Enfield No.1 1 Mark III yang tahan lama dan mematikan serta senapan L1A1.

Baca Juga: Berkali-kali Nyawanya Nyaris Melayang saat Dalam Misi Tumpas ISIS, Pria ini Malah Dijebloskan ke Penjara Saat Kembali

Sistem Senjata Kecil India (INSAS) adalah upaya untuk menciptakan senapan serbu asli untuk Angkatan Darat India.

Terlepas dari banyaknya ide senapan serbu yang baik dan sistem operasi yang andal, INSAS tampaknya bergerak ke arah yang benar-benar berlawanan. Senjata itu gagal total.

INSAS dirancang sebagai senapan serbu 5,56 milimeter yang relatif biasa. Seperti M16A2 dirancang untuk semi-otomatis dan tiga putaran semburan api.

Tapi INSAS nyatanya rapuh dan sangat rentan terhadap keausan dan juga tidak berfungsi dalam cuaca dingin.

Baca Juga: Ketegangan Tak Berujung, 2 Kapal Induk AS Dekati Kapal Militer Negeri Tirai Bambu, China Dituding Semakin Mengguncang Situasi Panas di Perairan yang Disengketakan

5. AMD-65

Kemahsyuran efektivitas senapan serbu AK-47 memunculkan senjata efektif lainnya, yakni AMD-65 Hongaria. Namun seppertinya itu gagal.

AMD-65 dikembangkan sementara Hongaria adalah anggota Pakta Warsawa, dan berbeda dari AK-47 pada beberapa bagiannya.

Senjata ini memperpendek laras enam belas inci dari barel AK-47 menjadi hanya dua belas inci, dan sebagai hasilnya AMD-65 memiliki jangkauan yang lebih pendek dan kurang akurat.

Handguard logam berventilasi senjata memanas dengan cepat dan dapat membakar tangan pengguna.

Baca Juga: 500 Warga Pamijahan Kabupaten Bogor Harus Jalani Rapid Test, Penyebabnya karena Nonton Rhoma Irama di Acara Khitanan, Bagaimana Nasib Sang Raja Dangdut?

AMD-65 juga memiliki radius penglihatan yang lebih pendek, jarak antara penglihatan depan dan belakang, menghasilkan kesalahan pengarahan yang lebih sering.

Stok kawat sederhana membuat senjatanya berat di depan dan tidak ada lasan pipi untuk membidik pemandangan.

Pada 2005 dan 2006 pemerintah AS membeli sejumlah besar AMD-65 untuk mempersenjatai unit polisi Afghanistan.

Pada 2010, sebuah laporan di New York Times menyatakan bahwa Polisi Nasional Afghanistan tidak senang dengan senjata itu, yang selain masalah-masalah lain yang disebutkan mereka anggap sangat tidak dapat diandalkan.

Baca Juga: Covid Hari Ini 6 Juli 2020: Indonesia Catatkan 63.749 Kasus Positif, Daerah di Jawa Barat Ini Kesulitan Raih Status Zona Hijau, Kenapa?

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari