'Pertanian Mayat' Ini Mengungkap Bahwa Tubuh Manusia Masih Bergerak 17 Bulan setelah Meninggal, Juga Penemuan Lain yang Sangat Penting Bagi Dunia Kepolisian

Khaerunisa

Penulis

Ada cara unik yang dilakukan dalam penelitian untuk tahu mengenai mayat manusia, yaitu dengan 'pertanian mayat'

Intisari-Online.com - Mungkin masih banyak misteri tentang kehidupan dan manusia yang masih belum kita ketahui.

Kita melakukan berbagai penelitian atau pengamatan dengan berbagai cara untuk menguak segala hal tentang kehidupan, termasuk manusia dan makhluk hidup di dalamnya.

Ada cara unik yang dilakukan untuk tahu mengenai mayat manusia, yaitu dengan 'pertanian mayat'.

Sebuah penelitian yang ditulis oleh Alyson Wilson dari Australia mengenai mayat manusia menghebohkan publik.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Toilet Berpotensi Sebarkan Virus Corona, Ilmuwan Sarankan Agar Orang-orang Melakukan Hal Ini untuk Menangkalnya

Konon, selama 17 bulan mayat manusia yang telah mati masih bisa terus bergerak.

Hal itu dibuktikan dengan merekam penguraian badan mayat pendonor dalam interval 30 menit selama 17 bulan.

Mereka merekamnya dengan foto, di mana mayat-mayat ini bergerak secara sigifikan dari mulai turun ke samping dan bergeser ke sisi tubuh lainnya.

Selama 17 bulan gerakan itu menghasilan foto yang berbeda, ini membuktikan bahwa mayat-mayat itu masih bergerak.

Baca Juga: Bak Dapat Durian Runtuh, Pria Ini Nikahi Pujaan Hati yang Hanya Minta Mahar Uang 500 Perak, Begini Kisah Viralnya

Alyson Wilson mengatakan "Setelah kematian manusia, mereka tidak bisa tidur dengan tenang selamanya."

Namun, dia menyebut bahwa gerakan itu bisa jadi penyusutan dan kontraksi ligamen tubuh yang mengering.

Menurut AFP pada Senin (15/9/19) menjelaskan tentang pertanian mayat itu.

Pertanian mayat itu didirikan pada 2015 silam oleh University of Technology, Sydney tujuannya untuk membantu ilmuwan memahami apa yang terjadi setelah kematian.

Baca Juga: Berhasil Kendalikan Virus Corona Dengan Rekor Sudah 74 Hari Nol Kasus, Mendadak Vietnam Justru Isolasi 10.000 Warganya, Ada Apa?

Semenetara itu juga membantu mereka melatih anjing polisi dengan baik dan mencium aroma sisa-sisa manusia.

Dipahami bahwa, "pertanian mayat" ini meliputi tanah seluah 48 hektar dengan keamanan tingkat tinggi.

Lokasinya dirahasiakan, dan tidak akan dipublikasikan, pada saat yang sama polisi dan ilmuwan bekerja di dalamnya untuk mempelajari mayat manusia.

Selain di Sydney, pertanian mayat paling terkenal juga ada di Amerika Serikat di Pusat Antropologi Forensik Universitas Tennesse, AS.

Baca Juga: Terungkap Alasan 'Klasik' Mengapa Satu Penumpang Positif Corona Lolos Ikut Penerbangan Jakarta-Sorong, Kelalaian yang Membuat Puluhan Penumpang Lain Terpaksa Lakukan Tes Swab

Pertanian mayat ini berfungsi untuk mengekplorasi proses penguraian serat.

Seperti pakaian yang dikenakan mayat serta mengidentifikasi bau kematian untuk pertama kalinya.

Yang paling berguna adalah untuk melatih anjing polisi mengendus kejahatan dan orang mati dalam bencana alam. (Afif Khoirul M)

Baca Juga: Terungkap Alasan 'Klasik' Mengapa Satu Penumpang Positif Corona Lolos Ikut Penerbangan Jakarta-Sorong, Kelalaian yang Membuat Puluhan Penumpang Lain Terpaksa Lakukan Tes Swab

Artikel Terkait