Covid Hari Ini 20 Juni 2020: Obat Dexamethasone Diburu Masyarakat Setelah Diklaim Ampuh untuk Covid-19, IDI Beri Imbauan

Tatik Ariyani

Penulis

Tim peneliti dari Oxford University baru-baru ini menyampaikan bahwa obat dexamethasone atau deksametason efektif untuk menangani pasien Covid-19 dengan kondisi kritis di Inggris.

Intisari-Online.com - Hingga saat ini, vaksin maupun obat untuk virus corona belum ditemukan.

Namun, beberapa obat diklaim mampu membantu pasien virus corona untuk sembuh.

Tim peneliti dari Oxford University baru-baru ini menyampaikan bahwa obat dexamethasone atau deksametason efektif untuk menangani pasien Covid-19 dengan kondisi kritis di Inggris.

Banyak pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pun dinyatakan sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menyambut baik keberadaan obat ini yang terbukti dalam sejumlah kasus mampu mengobati pasien Covid-19 dalam keadaan yang parah.

Akibat informasi tersebut, masyarakat pun banyak yang mencari keberadaan obat ini dan membelinya secara bebas di pasaran, termasuk masyarakat di Indonesia.

Melansir pemberitaan Antara, Kamis (18/6/2020), para pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta mengaku kehabisan stok dexamethasone karena diburu masyarakat.

Namun demikian, beragam pihak telah mengingatkan bahwa obat ini tidak bisa sembarang dikonsumsi oleh masyarakat.

Salah satunya disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Muhammad Faqih.

Kondisi tertentu

Faqih menyebut dexamethasone hanya bisa diminum oleh orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang sesuai dengan peruntukan obat ini.

"Konsumsi obat harus sesuai indikasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6).

Dexamethasone merupakan obat kartikosteroid yang bisa untuk mengatasi reaksi alergi, asma, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh dan masalah pernapasan.

Jika kondisi medis seseorang tidak menunjukkan indikasi yang sesuai, maka tidak disarankan untuk mengonsumsi dexamethasone meskipun obat ini mudah didapatkan di warung atau apotik.

Tak hanya itu, meski menunjukkan gejala yang sesuai pun seseorang tetap memerlukan resep dari dokter untuk mengonsumsinya.

Jadi tidak semua orang bisa meminumnya dengan dalih untuk mencegah Covid-19.

"Iya (dexamethasone) obat keras dan seharusnya (diminum) setelah konsultasi ke dokter," ujar dia.

Senada dengan Faqih, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya juga menyebut obat ini tidak berfungsi bagi penderita Covid-19 ringan dan mengandung efek samping membahayakan bagi orang yang mengonsumsi tanpa adanya indikasi medis dan resep dokter.

"Obat ini tidak bermanfaat untuk kasus Covid-19 ringan dan sedang atau yang tidak dirawat di rumah sakit. Deksametason tidak dapat digunakan untuk pencegahan Covid-19," bunyi keterangan yang disampaikan BPOM.

Luthfia Ayu Azanella

Artikel Terkait