Sejarah Yahudi Tak Banyak Diketahui, Begini Kisah Zabulon Simintov, Seorang Pria yang Diyakini Sebagai Yahudi Terakhir di Afghanistan

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-online.com -Tak banyak yang mengetahui, ternyata ada orang Yahudi di Afganistan.

Orang itu adalah Zabulon Simintov, orang Yahudi terakhir di negeri yang lama dicabik perang itu.

Zabulon memiliki sebuah rumah makan di kota Kabul.

Meski asli kelahiran kota Afganistan, Zabulon selalu melepas kippah, topi kecil Yahudinya, saat memasuki rumah makannya yang sudah reyot dimakan usia itu.

Baca Juga: Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan, Termasuk Kegagalan Militer karena Melanggar Perjanjian

"Saya lepaskan topi agar tidak ada yang berpikiran negatif kepada saya," kata Zabulon sambil tertawa.

Di usianya yang pertengahan 50-an itu, Zabulon diyakini adalah Yahudi terakhir di Afganistan.

Dia memahami pandangan umum soal Yahudi.

Di negeri dengan budaya Islam konservatif seperti Afganistan, Zebulon berusaha tidak menonjolkan jati dirinya.

Baca Juga: Bangsa Yahudi Terkenal Cerdas, Ternyata 7 Faktor Inilah Penyebabnya, Apa Saja?

Semua upaya itu dilakukan untuk melindungi rumah makan kebab Balkh Bastan yang dibukanya empat tahun lalu itu.

"Semua makanan di sini dimasak oleh orang Muslim," kata Zabulon.

Pada tahun 2018, kafe milik Zabulon berada di ambang kebangkrutan karena penjualan kebab tak begitu baik.

Baca Juga: Membabi Buta, Diktator Adolf Hitler Perintahkan Pasukannya Bertindak Layaknya Gangster, Nyawa Rekan Sendiri dan Jutaan Warga Yahudi pun Melayang

Masalah keamanan di Kabul dan sekitarnya membuat warga memilih berdiam diri di rumah ketimbang mencari hiburan atau makanan di pusat kota.

Dulu, Zabulon memiliki usaha memasok makanan ke berbagai hotel di Kabul.

Namun, usaha itu perlahan-lahan tutup berbarengan dengan penarikan mundur pasukan asing di Afganistan.

Baca Juga: Pernah Dihancurkan Lalu Dibangun Kembali, Mengintip Keistimewaan Yerusalem, Kota Penting Bagi Umat Kristen, Islam, dan Yahudi

"Dulu hotel-hotel biasa memesan makanan untuk 400 atau 500 orang."

"Empat atau lima kompor saya selalu sibuk dari pagi hingga malam," kenang Zabulon.

"Kini saya berencana menutup kafe ini dan menyewakan bangunannya," katanya pada 2018 silam.

Tak banyak diketahui soal sejarah Yahudi Afganistan, yang sebagian orang yakin mereka sudah hidup di Afganistan sejak 2.000 tahun lalu.

Baca Juga: 300 Jenazah Orang Yahudi Sudah Diterbangkan ke Israel dari Luar Negeri Meski Perjalanan Udara Terhenti Karena Covid-19, Ternyata Alasan Kuat Ini Jadi Dasarnya

Hingga awal abad ke-20 masih terdapat beberapa ribu warga Yahudi di Afganistan, tersebar di sejumlah kota.

Sayangnya, komunikasi mereka dengan warga Yahudi lain di luar negeri sangat terbatas.

Pada akhir dekade 1950-an, warga Yahudi Afganistan akhirnya berbondong-bondong meninggalkan negeri itu menuju Israel yang baru saja terbentuk.

Baca Juga: Selama ini Dipercaya Sebagai Keturunan Suku Asli Israel, Benarkah Orang Yahudi di Israel Sebenarnya Bangsa Ashkenazi dari Eropa?

Istri dan putri-putri Zabulon juga memutuskan pindah ke Israel.

Namun, di tengah berbagai kesulitannya, Zabulon memilih bertahan dan tinggal bersama "saudara-saudara" Afganistan-nya. (Ervan Hardoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Zabulon Simintov, Warga Yahudi Terakhir Afganistan".

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait