Semakin Tak Terkendali, Kapal Perang China dan AS di Laut China Selatan Hanya Berjarak 100 Meter Saja!

Mentari DP

Penulis

Dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal perang China dan Amerika Serikat saling berdekatan sejauh 100 meter.

Intisari-Online.com - Perseteruan antara China dan Amerika Serikat kian memanas di Laut China Selatan.

Buktinya, bisa dilihat dari lokasi kapal perang mereka.

Dilansir dari kontan.co.id pada Rabu (17/6/2020),kapal perang milikChina dan Amerika Serikat dilaporkanberada dalam lokasi yang berdekatan.

Tak heran, banyak yang menganggap kondisi inikian nyata.

Baca Juga: Covid Hari Ini 17 Juni 2020: Kasus di Indonesia Tembus 40.000 Kasus, di Dunia Terkonfirmasi 8,2 Juta, dan Inggris Uji Coba Vaksin Virus Corona

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter.

"Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutipSouth China Morning Post.

Namun sang sumber itu tidak menyebutkan kapal perang mana yang terlibat dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Warganet Heboh Saat Tahu Obat Luka Disebut Efektif Bunuh 99,99% Covid-19, Ternyata Begini Penjelasan Ahli

Beijing dan Washington telah berkompetisi untuk mengerahkan lebih banyak kapal perang ke wilayah tersebut sejak kru di kapal induk yang berbasis di Pasifik Amerika, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz terpapar virus corona pada akhir Maret.

Sementara kapal-kapal Angkatan Laut People's Liberation Army (PLA) China yakni Liaoning dan Shandong, tampaknya tidak terpengaruh oleh wabah corona.

Hu Bo, Direktur Pusat Studi Strategi Maritim di Universitas Peking, mengatakan penyebaran baru dilakukan AS termasuk dengan mengirimkan kapal serbu amfibi USS America.

Sementara Angkatan Laut PLA juga mengerahkan sejumlah kapal yang serupa.

Dia mengatakan Amerika Serikat membuat penyebaran baru karena khawatir bahwa China mungkin mengambil keuntungan dari kekosongan kekuatan di Laut China Selatan yang dihasilkan dari wabah virus corona.

Dia mengatakan kedua belah pihak sebagian besar tetap profesional dan terkendali dalam insiden di bulan April.

Tetapi ada risiko bahwa insiden tersebut dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan dan meningkat menjadi konflik militer.

"Perilaku provokatif semacam ini sepenuhnya didorong oleh kebutuhan politik yang ditujukan untuk menunjukkan kekuatan."

"Tetapi aksi itu bisa saja menjadi kecelakaan," katanya.

Baca Juga: Sekolah Dibuka Lagi dan Baru Mau New Normal, Justru Kasus Virus Corona di Dunia Meningkat Tajam, Ada Lebih dari 100.000 Kasus per Hari!

Ini bukan pertama kalinya kedua angkatan laut melakukan pertemuan dalam jarak dekat.

Pada bulan Oktober 2018, foto udara yang diambil oleh Angkatan Laut AS menunjukkan sebuah kapal perusak China bergerak dalam jarak 41 meter dan hampir bertabrakan dengan kapal perusak USS Decatur selama pertempuran tegang di Laut Cina Selatan.

Hu mengatakan kedua negara harus membuat mekanisme manajemen krisis yang efektif untuk menangani insiden seperti itu.

Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis, yang berbasis di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mengatakan kedua belah pihak harus mendokumentasikan insiden semacam itu untuk menunjukkan apa yang terjadi, termasuk dengan foto dan umpan radar.

“Benar-benar tidak profesional jika ada kapal perang yang berusaha sedekat ini."

"Meskipun saya bertanya-tanya mengapa pihak China bahkan membiarkan itu terjadi,” kata Koh.

(Tendi Mahadi)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Konflik kian nyata di Laut China Selatan, jarak kapal perang AS-China hanya 100 meter")

Artikel Terkait