Find Us On Social Media :

Bisa Jadi Kombinasi Berbahaya di Masa Depan, Inilah 9 Negara Pemilik 13.400 Hulu Ledak Nuklir, Siapa Pemilik Terbanyak?

By Tatik Ariyani, Selasa, 16 Juni 2020 | 06:30 WIB

Iustrasi

Intisari-Online.com - Banyak negara berlomba-lomba dalam mengembangkan sistem persenjataan, termasuk sistem persenjataan nuklir.

Secara keseluruhan, hulu ledak nuklir di dunia menurun pada 2019 lalu, tetapi upaya modernisasi meluas oleh negara-negara nuklir terbesar bersamaan dengan degradasi perjanjian kontrol senjata di seluruh dunia.

Itu berarti, menurut laporan tahunan dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockhol (SIPRI), bisa menjadi kombinasi yang berbahaya untuk masa depan dunia.

Mengutip Defence News, SIPRI memperkirakan, pada akhir 2019, sembilan negara memiliki total 13.400 hulu ledak nuklir, turun dari 14.465 di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Masker Lemon Punya Beragam Manfaat, Tapi Ketahui Efek Sampingnya

Pengurangan hulu ledak nuklir itu terutama karena jumlah yang turun di bawah perjanjian nuklir New START antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang sebagian besar ahli harapkan tidak diperpanjang pada awal tahun nanti.

Rusia adalah pemilik hulu ledak nuklir terbesar, menurut angka SIPRI, dengan total 6.735 dan 1.570 dalam posisi siaga tempur.

AS mengikuti dengan sekitar 5.800 hulu ledak nuklir dan 1.750 dalam posisi siaga tempur.

Kemudian di tempat ketiga adalah Inggris yang memiliki 250 hulu ledak nuklir, dengan 120 dalam posisi siaga tempur.