Meski Terdakwa Pembunuh George Floyd Adalah Oknum Polisi, Trump Kekeuh Tidak Mau Bubarkan Kepolisian: Untuk Apa? Semua Polisi Amerika Orang Hebat

May N

Penulis

meski ada oknum polisi yang tega membunuh warga sipil seperti George Floyd, Trump tetap tidak akan reformasi kepolisian Amerika

Intisari-online.com -Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan komitmennya tidak akan ada pengurangan anggaran dan pembubaran Departemen Kepolisian di AS.

"Tidak akan ada pemangkasan anggaran, tidak akan ada pembubaran polisi kita," tegas Trump di Gedung Putih, pada Senin (8/6/2020) waktu setempat.

Trump tegaskan, tidak ada 'aktor buruk' di institusi kepolisian AS.

Para personil kepolisian, menurut Trump, adalah orang-orang hebat yang telah menjamin dan melindungi masyarakat dari tindak kejahatan.

Baca Juga: Tanda-tanda Hamil Dua Minggu, Perubahan Payudara Hingga Gairah Seks

"Kami memastikan tidak ada aktor buruk di sana... Tapi 99 persen... dari mereka adalah orang-orang besar, orang hebat dan telah melakukan pekerjaan dengan mencetak rekor," jelas Trump.

Sebelum itu di Gedung Putih, Sekretaris pers Kayleigh McEnany mengatakan Trump terkejut dengan gerakan meminta pemangkasan anggaran dan pembubaran polisi.

Gelombang ujuk rasa memprotes rasialisme dan kebrutalan polisi setelah kematian warga kulit hitam, George Floyd, menyerukan pemangkasan anggaran dan pembubaran kepolisian.

Dalam aksi unjuk rasa Minggu (7/6/2020), Presiden Dewan Kota Minneapolis, Lisa Bender bersama delapan anggota lainnya menegaskan komitmen untuk membubarkan kepolisian di kota itu.

Baca Juga: Masih Ngeyel, Ada Lagi Keluarga Nekat Bawa Pulang Jenazah Covid-19, Hasil Rapid Tes Seluruh Keluarga Sungguh Bikin Geleng-geleng Kepala

"Kami berkomitmen untuk membubarkan dan untuk membentuk kembali dengan masyarakat kita, sebuah model baru untuk keselamatan publik yang benar-benar menjaga masyarakat kita aman," ujar Presiden Dewan Kota Minneapolis, Lisa Bender mengatakan kepada CNN.

Hal senada juga disampaikan anggota Dewan Alondra Cano melalui kicauannya di Twitter, seperti dilansir AFP, Senin (8/6/2020).

Dia menjelaskan, Dewan Kota Minneapolis memiliki hak veto mayoritas atas upaya memperbaiki sistem kepolisian.

Baca Juga: 6 Bagian Tergeli Wanita yang Lupa Disentuh Pria Saat Hubungan Intim

Seorang anggota Polisi kulit putih di Minneapolis didakwa kasus pembunuhan pada 25 Mei, atas kematian George Floyd.

Anggota Polisi itu ditangkap dan didakwa setelah videonya viral. Dalam video tersebut, lutut anggota polisi itu menekan leher Floyd selama hampir sembilan menit.

Floyd terlihat sempat mengatakan ia tidak bisa bernafas.

Kasus kematian Floyd telah memicu dua minggu aksi demonstrasi damai di seluruh negeri melawan rasisme dalam penegakan hukum AS.

Baca Juga: Manfaat Angkak untuk Turunkan Kolesterol, Ini Penelitan Para Ahli!

Protes terhadap ketidaksetaraan rasial marak terjadi setelah kematian di Minneapolis.

Bender mengatakan kepada CNN, pihaknya ingin mengalihkan anggaran kepolisian untuk arah strategi berbasis masyarakat.

Kata dia, Dewan Kota akan mulai mendiskusikan bagaimana mengganti Kepolisian saat ini.

"Gagasan tidak memiliki Departemen Kepolisian tentu tidak dalam jangka pendek, " tambahnya.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Empat Tanda Tubuh Kekurangan Fosfor Ini!

(Srihandriatmo Malau)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Trump Bersikeras Tak Akan Bubarkan Kepolisian: 99 Persen Polisi AS Adalah Orang-orang Hebat"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait